Jakarta, Masalah polusi adalah masalah nyata yang dihadapi tiap orang terutama bagi mereka yang tinggal di daerah perkotaan. Hampir setiap hari kendaraan memenuhi jalan-jalan kota dan memenuhi udara dengan gas emisi berbahaya.
Anumita Roy, peneliti dari India's Center for Science and Environment mengatakan bahwa pada saat ini ditemukan banyak masalah paru-paru dan pernapasan pada anak.
"Ada korelasi kuat antara jumlah kasus sakit yang bertambah dengan polusi yang tinggi pada musim dingin," ujarnya seperti dikutip dari CNN, Selasa (10/6/2014).
Menanggapi permasalahan tersebut, banyak negara beralih menggunakan teknologi untuk mengatasinya. Di Meksiko sebagai contoh, terdapat sebuah bangunan rumah sakit yang dapat 'memakan' asap polusi.
Rumah sakit bernama The Manuel Gea Gonzalez tersebut memiliki bagian dengan bentuk seperti sarang lebah yang melapisi dinding temboknya. Bagian seluas 2.500 meter persegi tersebut dilapisi dengan bahan titanium dioxide yang bereaksi dengan cahaya untuk menetralisir polusi. Dalam sehari rumah sakit ini diklaim dapat menetralisir polusi dari 1.000 kendaraan di Meksiko.
Lebih jauh, teknologi pelapisan serupa akan diterapkan pada hal lainnya tidak hanya bangunan. Di Belanda, peneliti sedang mengembangkan teknologi serupa untuk diterapkan pada jalan. Sementara itu di Inggris terdapat banner promo sepanjang 20 meter menggunakan partikel nano titanium dioxside yang menunjukan bahwa teknologi ini dapat digabungkan dengan tekstil.
Ahli kimia Tony Ryan mengatakan bahwa ia kini tengah mengembangkan pakaian dengan teknologi tersebut bersama dengan desainer Helen Storey. "Dengan pakaian maka pengurangan polusi akan lebih efektif karena pakaian ada di mana-mana," ujarnya.
Bukan tidak mungkin dalam masa yang akan datang orang-orang akan berjalan menggunakan pakaian dengan partikel nano titanium di dalamnya mengurangi polusi ke manapun ia melangkah.
(
up/up)