Jakarta, Meski sudah lebih dari lima tahun dan telah direhabilitasi, masih ada kemungkinan para mantan pencandu narkoba menggunakan berbagai macam obat-obatan terlarang. Terlebih, hanya karena hal yang cukup sepele seperti menonton tayangan tentang penggunaan narkoba.
"Studi telah dilakukan pada orang-orang yang telah dua tahun dinyatakan bebas narkoba dan orang-orang yang bersih dari narkoba. Setelah memberikan tayangan tentang penggunaan narkoba kepada mantan pencandu, mereka merasa craving untuk menggunakan narkoba kembali. Sedangkan tayangan yang sama tidak berpengaruh apapun pada orang yang bebas dari narkoba," kata dr Diah Setia Utami, SpKJ (K) dari Deputi Rehabilitasi BNN.
Hal yang sama juga diuji kepada mantan penderita narkoba yang telah bebas rehabilitasi sejak lima tahun yang lalu. Rupanya, hal ini terjadi karena adanya memori yang tidak bisa dilepaskan dari masa lalu mantan pengguna narkoba.
"Kenikmatan yang didapat dari narkoba jenis opiat sendiri saja itu sudah sepuluh kali lipat lebih nikmat dari orgasme. Otak akan membuat memori kenikmatan tersebut. Sehingga saat melihat orang lain menggunakan narkoba, seorang pencandu akan kembali lagi mengingat kenikmatan itu. Maka masih sangat mungkin untuk seorang pencandu itu akan kembali lagi menggunakan narkoba," tambah dr Danardi Sosrosumihardjo,SpKJ(K).
Hal itu ia sampaikan dalam seminar media 'Meningkatkan kepedulian terhadap Gangguan Bipolar dalam kaitannya dengan pemakaian Narkoba, Psikotropika, dan Zat Adiktif Lainnya' yang diadakan di Hotel JW Marriot, Jakarta, seperti ditulis Kamis (19/06/2014).
Kencenderungan untuk kembali mengkonsumsi narkoba juga bisa terjadi jika mantan pencandu mengunjungi suatu tempat dan bertemu dengan hal-hal yang mengingatkan para si pengguna dengan kenikmatan narkoba.
Untuk itu, rehabilitasi para pencandu narkoba haruslah dimulai dari diri sendiri diikuti dengan keluarga dari pengguna narkoba. Dukungan dari keluarga dan orang-orang terdekat sangat besar manfaatnya terhadap kesembuhan dari para pencandu narkoba.
"Ketika rehabilitasi dilakukan, keluarga dan orang-orang terdekat si pencandu akan dikumpulkan dan diberi pengarahan lebih lanjut dalam Family Support Group. Tujuannya untuk memberikan edukasi kepada keluarga dan orang terdekat si pencandu untuk terus mendukung kesembuhan si pencandu," tukas dr Diah.
"Pencandu narkoba adalah orang sakit, yang mereka lakukan bukanlah tindakan kriminal. Oleh karena itu dukungan dari keluarga sangatlah diperlukan dalam penyembuhan baik fisik maupun mental mereka," tambah dr Diah.
(rdn/up)
