Jakarta, Ketika menyuapi si kecil, salah satu hal yang biasanya membuat jengkel orang tua adalah ketika anak mulai mengemut makanannya. Tak pelak, proses makan pun berjalan lebih lama.
Dikatakan dr Marissa Pudjiadi SpA dari RS Premiere Jatinegara, meski merupakan variasi normal, kondisi ini bisa menunjukkan adanya gangguan persepsi sensorik pada proses menelan, salah satunya adalah hiposensitif anak terhadap rasa makanan.
"Sehingga diperlukan waktu lebih lama untuk makanan berada di dalam mulut anak. Selain itu bisa juga disebabkan gerakan lidah yang belum terampil mengelola makanan," tutur dr Marissa.
Ia menambahkan, apalagi jika makanan dalam mulut si kecil terdiri dari berbagai macam tekstur bahan makanan maka ia akan lebih kesulitan dalam mengilah makanan di mulutnya. Kemudian, kebiasaan mengemut makanan bisa juga disebabakan anak belum bisa mengunyah dengan lembut sehingga kesulitan menelan.
Nah, dikutip detikHealth dari buku '250 Tanya Jawab Kesehatan Anak', Selasa (10/6/2014), ada beberapa cara yang bisa dilakukan agar anak bisa lebih mudah menelan makanan hingga ia tak terbiasa mengemutnya.
Pertama, bantu anak memotong makanan dalam ukuran kecil sehingga proses mengunyahnya akan lebih mudah. Kemudian biasakan memberi si kecil tekstur makanan yang beragam supaya lidahnya terbiasa dengan aneka tekstur makanan. Jangan lupa pula melatih anak mengecap berbagai rasa, tekstur, dan suhu makanan.
dr Marissa menambahkan, sejak usia satu tahun, idealnya anak sudah bisa mengonsumsi makanan yang sama dengan menu keluarga yang lain, termasuk struktur makanan, variasi, dan bumbu-bumbunya.
Namun, jika anak memang belum sanggup memgonsumsi makanan tersebut misalnya pepes, sayur asem, atau tempe goreng, tentu struktur olahannya harus disesuaikan dan kemudian baru ditingkatkan sampai anak bisa makan sesuai menu keluarga.
(rdn/up)