Ganja memiliki kandungan aktif delta 9 tetrahydrocannabinol yang sampai saat ini masih dipertanyakan fungsinya untuk menyembuhkan penyakit.
Liputan6.com, Jakarta Sekilas, ganja atau Mariyuana (Cannabis sativa) seperti tanaman biasa. Tapi di balik daunnya yang bergerigi itu, ganja memiliki kandungan aktif delta 9 tetrahydrocannabinol yang sampai saat ini masih dipertanyakan fungsinya untuk menyembuhkan penyakit.
Bukan tanpa alasan, mengutip laman Mayoclinic, Jumat (20/6/2014), senyawa aktif pada ganja juga dapat menghasilkan perasaan bahagia dan kecanduan sehingga sejumlah penelitian masih terus meneliti takaran atau dosis yang tepat dalam pengobatan.
Di negara Eropa dan Kanada, ganja telah dikembangkan sebagai obat untuk berbagai kondisi, termasuk penyakit kulit, kelemahan penurunan berat badan akibat kanker, nyeri kronis, gangguan tidur, penyakit mata dan skizofrenia. Tapi yang paling manjur menurut para ahli, ganja efektif mengobati Multiple sclerosis (penyakit saraf).
Sedangkan di Amerika, ganja digunakan untuk meringankan rasa sakit akibat kanker. Sejauh ini Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika (FDA) telah menyetujui obat Dronabinol yang mengandung ganja. Sedangkan marinol masih dalam penelitian.
(Irna Gustiawati)