[unable to retrieve full-text content]
<p>Richard Moore (36) menderita kondisi langka. Ia didiagnosis akromegali, kondisi pertumbuhan hormon terlalu banyak sehingga rahangnya terus tumbuh. Dalam kasusnya, kondisi tersebut disebabkan oleh tumor sebesar 2,5 sentimeter di kelenjar hipofisisnya.<br /><br />"Saya mulai melihat perubahan wajah sekitar 10 tahun lalu. Rahang saya tumbuh dan gigi saya menjadi sejajar. Mungkin Anda juga mengira tidak ada yang berubah, tapi kalau Anda lihat foto saya beberapa waktu lalu, Anda akan kaget," kata Moore pada <em>Dailymail,</em> Sabtu (21/6/2014).<br /><br />Moore mengatakan, ia didiagnosis penyakit langka pada 2012 sejak dirinya sakit kepala luar biasa, berkeringat dan memiliki gejala aneh lainnya. Untuk itu, ia akhirnya memutuskan operasi pada Januari tahun lalu.<br /><br />"Saya kadang-kadang merasa kehilangan energi, tetapi dibandingkan sebelum operasi saya merasa lebih baik. Saya bisa keluar setiap akhir pekan tapi tanpa perawatan khusus Dr JD Seabrook. Tanpanya, saya tidak akan berada di tempat saya sekarang. Saya sangat berterima kasih," katanya.<br /><br />Di sisi lain, seorang juru bicara dari The hipofisis Foundation mengatakan, akromegali adalah gangguan hormonal akibat terlalu banyak hormon pertumbuhan (Growth Hormone) di dalam tubuh. <br /><br />Akromegali disebabkan oleh tumor jinak dari kelenjar pituitari, yang disebut adenoma dan ini menyebabkan hipofisis (kelenjar penghasil hormon) untuk menghasilkan terlalu banyak hormon pertumbuhan.<br /><br />"Pertumbuhan tulang rawan yang tidak wajar, bisa menyebabkan radang sendi dan penyakit saraf seperti carpal tunnel syndrome yang mengakibatkan kelemahan, mati rasa atau nyeri di tangan. organ dalam tubuh seperti jantung juga dapat membengkak," katanya.</p>