Jakarta, Saat gairah dan stamina seksual mulai menurun karena berbagai faktor, obat perangsang atau obat kuat pun menjadi pilihan pria untuk meningkatkan kinerja seksual. Sayangnya, sembarangan minum obat bisa membuat alat kelamin justru menyusut.
"Ada obat perangsang, pada umumnya obat herbal, yang punya efek samping pada kadar hormon pria (testosteron) hingga menurun kadarnya. Hal ini bisa mengganggu penampilan penis," jelas dr Andri Wanananda, MS, seksolog dari Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara, kepada detikHealth, Senin (14/4/2014).
Tak hanya obat perangsang, beberapa obat herbal lain juga dapat mengganggu kadar hormon testosteron, yang efeknya membuat alat genital terlihat memendek atau menyusut. Berkurang atau terganggunya kadar hormon testosteron bisa membuat tonus otot pria mengecil, termasuk mengurangi tonus atau ketegangan di penis.
Hal tersebut disampaikan oleh Dr dr Indra G Mansur, DHES, SpAnd dari RSIA Sayyidah, saat berbincang dengan detikHealth. Menurut dr Indra, obat-obatan tertentu memiliki efek samping mengecilkan kelamin pria, terutama obat-obatan herbal yang belum teruji secara medis.
"Di dalam tumbuh-tumbuhan atau obat herbal, entah yang diekstrak atau dihaluskan, ada zat yang belum termurnikan. Ada bahannya yang berkhasiat, tapi tidak dilihat lagi yang merugikan. Contohnya, obat pare. Ada zat yang bisa merusak sperma, makanya sekarang sedang kita teliti untuk dijadikan kontrasepsi pria. Mengkudu juga bisa menurunkan sperma. Maka tidak bagus diberikan untuk orang yang masih ingin punya anak," jelasnya.
dr Indra menjelaskan beberapa tanaman herbal seperti mengkudu memiliki sifat menekan produksi sel aktif, yaitu sel yang diproduksi terus-menerus dan tidak didaur ulang. Khasiat ini dimanfaatkan untuk menekan sel kanker yang merupakan sel aktif. Tapi efek sampingnya bisa menurunkan sperma, yang juga merupakan sel aktif.
"Dia juga bisa menekan sel di kelenjar yang memproduksi hormon (testosteron). Sel di kelenjar memang tidak aktif seperti sperma, tapi dia aktif mengeluarkan produknya," terang dr Indra.
(mer/vit)