KEBIASAAN merokok selalu menimbulkan dampak yang tidak baik terhadap kesehatan, termasuk pada ibu hamil. kebiasaan merokok yang dilakukan oleh ibu hamil dapat memberikan dampak pada janin yang dikandung. Lantas, apa dampaknya terhadap bayi?
Penelitian menunjukkan merokok selama kehamilan merupakan faktor risiko utama terhadap attention deficit hyperactivity disorder(ADHD) atau gangguan pemusatan perhatian. Jadi, sebaiknya wanita tidak melakukan kebiasaan buruknya ketika hamil.
Hal tersebut berdasarkan salah satu studi ADHD yang dilakukan the Telethon Institute for Child Health Research. Dalam studi tersebut, peneliti mengamati hampir 13.000 anak-anak yang memiliki gangguan belajar dan menemukan bahwa ibu mereka merokok selama kehamilan, serta mengalami komplikasi kehamilan dan persalinan.
Lebih lanjut, para peneliti mengatakan, meskipun kebiasaan merokok menjadi faktor risiko utama ADHD, namun ada kecenderungan genetik yang turut berperan. Selain itu, faktor lainnya berkaitan dengan kondisi, faktor lingkungan, dan usia ibu yang masih muda turut berperan terhadap ADHD.
"Kami menemukan bahwa faktor-faktor tertentu itu pada ibu hamil tidak meningkatkan risiko ADHD. Tetapi dengan merokok selama kehamilan, risiko ADHD meningkat secara signifikan," jelas peneliti utama, Dr. Desiree Silva, dikutip Thewest.
Oleh karena itu, Dr. Silva mengatakan, merokok pada kehamilan merupakan faktor risiko penting karena banyak memengaruhi hasil kesehatan bagi ibu dan bayi. Selain itu, menurutnya, wanita harus didorong untuk tidak merokok selama kehamilan.
"Selain itu, perhatian terhadap infeksi pada ibu hamil dan pre-eklampsia juga dapat mengurangi risiko ADHD, namun diperlukan studi lebih lanjut untuk mengidentifikasi faktor yang terkait," tandasnya.
(tty)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.
