Jakarta, Nyeri sendi memang kerap kali membuat aktivitas seseorang terganggu karena bagian tubuh tertentu jadi sulit atau sakit saat digerakkan. Meski pada kenyataannya, akibat nyeri sendi, kehidupan seks beberapa orang pun ikut terganggu.
Adalah Arthritis Research Britain yang melakukan survei untuk mengetahui apa tantangan terbesar yang dihadapi pasangan suami istri dengan arthritis untuk mempertahakankan hubungan mereka serta bagaimana meningkatkan kesadaran untuk tetap berjuang mempertahankan keintimannya.
Dua pertiga responden yang berusia 55-69 tahun merasa hubungan mereka kurang intim dibanding saat pertama menikah. Sedangkan, seperempat dari pasangan mengatakan mereka tidak puas dengan kehidupan asmaranya saat ini.
Nah, hampir sepertiga dari pasangan yang disurvei mengaku tidak berpelukan dan berpegangan tangan lagi. Kemudian, separuh dari responden mengatakan tidak melakukan hubungan seks yang dirasa mencukupi yakni hanya dua kali sebulan.
"Hasil survei ini menunjukkan bahwa pasangan ingin lebih intim secara fisik satu sama lain misalnya berpegangan tangan, berpelukan, dan berhubungan seks yang rutin demi menjaga hubungan pernikahannya," kata pakar seks, Tracey Cox, seperti dikutip dari Times of India, Minggu (23/2/2014).
Nah, menurut Tracey di sini terlihat bahwa nyeri sendi bisa jadi masalah untuk mewujudkan keinginan itu. Sebab, nyeri sendi yang mempengaruhi banyak bagian tubuh seperti tangan, pinggul, lutut, jari, punggung, dan leher membuat gerakan yang dilakukan tidak maksimal.
"Sehingga untuk berhubungan seks, berpegangan tangan, dan berpelukan pun sangat menyakitkan hingga kualitas hubungan suami istri pasangan pun menurun," tutur Tracey.
Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa 13 persen orang dengan arthritis mengaku nyeri sendi yang dialaminya mempengaruhi kehidupan seks mereka.
(rdn/vit)