PHYTOBIOPHYSICS mungkin masih terdengar awal di telinga Anda. Padahal, jenis pengobatan holistik ini bisa lebih cepat mendiagnosa sebuah penyakit.
Dalam prakteknya, proses diagnosa memang sedikit memakan waktu. Namun, hasil diagnosa akan lebih cepat terlihat ketika pasien yang bersangkutan memiliki penyakit tertentu. Dengan metode ytobiophysics, pencegahan penyakit jadi lebih bisa dilakukan di tahap awal sehingga dapat segera disembuhkan. Hal itu seperti dituturkan Dr Floren saat bertandang ke redaksi Okezone di Gedung HighEng, Kebon Sirih, Jakarta baru-baru ini.
Dr Floren bercerita, ada banyak penyakit yang ditanganinya. Namun dari sekian banyak pasiennya, ia mendapati lima besar penyakit yang paling sering ditemukan di tempat prakteknya di kawasan Cibubur.
"Pertama itu ada alergi, kedua gangguan pencernaan, ketiga gangguan konsentrasi, keempat gangguan stres dengan segala manifestasinya dan kelima infertility (kemandulan),"tuturnya.
Penyakit-penyakit tersebut kemudian diteliti lebih lanjut dan diberikan metode pengobatan phytobiophysics yang diusungnya dengan memanfaatkan gelombang elektromagnetik dari berbagai jenis bunga.
Butuh Waktu Lama
Menangani pasiennya, Dr Floren akan menganalisa secara lengkap gangguan yang dirasakan pasien-pasiennya dari berbagai sisi. Karenanya, Dr Floren membutuhkan waktu lebih lama dari pengobatan biasa. Ia akan memeriksa pasien baik secara mental dan emosionalnya sehingga terdeteksi apakah ada gangguan di dalamnya atau tidak.
"Setiap penyakit itu ada data mental emosional yang harus dibenahi. Di saya sendiri makanya pemeriksaan pasien tak bisa cepat, bahkan bisa memakan waktu 1 jam lebih. Kita harus tahu dulu kondisi mental emosionalnya seperti apa baru bisa dibenerin lagi,"katanya.
Dr Floren mencontohkan misalnya serangan stres laten yang tak banyak disadari orang. Apalagi, timbulnya penyakit itu 70-80 persen dikarenakan keadaan mental emosional dan bukan pengaruh fisik. Fisik hanya menempati sebanyak 20-30 persen dan makin ke sini justru makin banyak penyakit yang disebabkan gangguan mental emosional. Sayangnya, penderitanya seringkali tak sadar ancaman stres laten tersebut.
"Tiap hari kita berhadapan dengan orang, mengurus keluarga dan aktivitas lainnya. Mungkin itu kelihatan biasa-biasa saja tapi terakumulasi. Misalnya karena kita tak suka pada suatu hal atau sesuatu itu bisa terakumulasi jadi stres dan bisa mengemuka ke gejala fisik dan timbullah penyakit,"jelasnya.
Lebih lanjut dituturkan Dr Floren bahwa stres laten tersebut jahatnya bakal menyerang organ paling lemah di tubuh.
"Setelah organ pertama drop dia akan cari organ kedua yang lebih sehat. Setelah drop lagi dia akan cari lagi dan akhirnya semuanya akan drop,"ujar ibu tiga anak ini.
Dr Floren menambahkan bahwa ketika dipahami dari segi energi, ada spiritual emosional tragedi yang menimbulkan blok energi yang mengundang radikal bebas, toksin, dan kuman yang masuk ke tubuh. Pertama-tama, hal itu akan melemahkan pencernaan sehingga nutrisi yang diserap tidak bagus sehingga imunitas menurun dan akhirnya timbul berbagai penyakit.
"Nah kalau terapi saya ini bisa diketahui penyakitnya dari level gangguan blok energi tadi. Sehingga sebelum laboratorium menyatakan kesakitan kita bisa deteksi dan kita benerin lagi. Dari metode phytobiophysics tadi akan terlihat bagaimana blok energi yang ada dan terapi bungan mana yang cocok untuk membuka blok energi sehingga tubuh tidak terlalu dalam sakitnya atau yang masih sehat bisa memertahankan kesehatannya. Itu terapi yang saya kembangkan,"tutupnya. (ind)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.