TEMPO.CO, London--Aktris Angelina Jolie yang memutuskan untuk melakukan double mastectomy (pengangkatan kedua payudaranya) telah membuat banyak wanita yang mengidap kanker payudara atau berisiko terkena meminta untuk melakukan prosedur yang sama. Padahal tindakan tersebut belum tentu membantu memperbaiki kondisi kesehatan mereka.
Jolie mengungkapkan pada Mei lalu bahwa dirinya melakukan operasi pencegahan setelah mempelajari bahwa dirinya mempunyai 90 persen risiko terkena kanker payudara. Pernyataan yang dipublikasikan secara meluas itu diapreasiasi dan menyebabkan peningkatan yang signifikan pada para wanita dalam mencari informasi mengenai penyakit tersebut dan melakukan tes atas kanker tersebut.
Namun, para dokter juga memperhatikan adanya peningkatan jumlah pasien yang tidak mempunyai kasus yang sama dengan Jolie, yang mempunyai risiko sangat besar terkena kanker, meminta juga dilakukan double mastectomy ini. "Sangat jelas bahwa langkah yang dilakukan Angelina Jolie meningkatkan awareness terhadap kanker payudara," ujar Professor Kefah Mokbel, ahli opreasi payudara di London Breast Institute kepada Evening Standard seperti dikutip oleh Telegraph edisi 2 Oktober 2013.
Namun, ia menambahkan, "Kami melihat banyak permintaan dilakukannya tindakan pencegahan mastectomy oleh mereka yang terdiagnosis kanker payudara tetapi tidak mempunyai faktor genetis sebagai penyebabnya sehingga tindakan tersebut tidak ada manfaatnya."
Banyak dari para wanita ini, ungkap Mokbel, yang mengatakan "Bisakah Anda melakukan seperti yang dilakukan terhadap Angelina Jolie?" Padahal baik pasien maupun dokter harus menghindari tindakan yang tidak ada manfaatnya.
Jolie yang mempunyai enam anak, tiga di antaranya adalah anak kandung dengan aktor Brad Pitt, memutuskan untuk melakukan operasi pencegahan pada awal tahun ini setelah dokter mengatakan bahwa dia mempunyai gen yang diturunkan, disebut BRCA1. Gen ini membuat dia mempunyai 87 persen risiko untuk terkena kanker payudara dan 50 persen risiko terkena kanker ovarium.
"Saya memilih untuk tidak menutupi masalah pribadi saya sebab di luar sana banyak wanita yang tidak tahu bahwa mereka kemungkinan hidup di bawah bayangan kanker," kata Jolie yang berusia 38 tahun. Ia berharap, para wanita bisa melakukan tes genetis awal dan jika mempunyai risiko yang tinggi juga, "Mereka tahu bahwa mereka mempunyai beberapa opsi."
Sejak pernyataan Jolie, ada peningkatan hingga empat kali lipat jumlah operasi payudara untuk pencegahan kanker dan terjadi kenaikan 67 persen tes genetis untuk mutasi BRCA.
TELEGRAPH I ARBA'IYAH SATRIANI
Baca juga:
Selamat Tinggal Era Minimalis
Ayu Dewi Lebih Nyaman Belanja Online
Juara Top Model Asia Datang Lagi ke Indonesia
Terbukti, Olahraga Lebih Baik daripada Obat
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters recommends: