SIAPA bilang penderita asma tak boleh berolahraga karena bisa membuat asmanya kambuh? Kenyataannya persepsi itu tidaklah demikian. Sebab, program latihan yang tepat bisa memperkuat jantung dan paru-paru penderita asma, serta meningkatkan kualitas hidup mereka secara keseluruhan.
Dalam review terbaru yang dipublikasikan The Cochrane Library, para peneliti menemukan bahwa responden penderita asma merespon program olahraga dengan cara yang sama seperti orang yang tak memiliki asma.
Dari 21 hasil studi termasuk 772 orang berusia delapan tahun atau lebih, yang memiliki beberapa tingkatan asma. Di mana setiap studi menginstruiksikan untuk berolahraga aerobiik, seperti berenang dan treadmill selama 20 sampai 30 menit per hari, ataupun dua sampai tiga kali dalam seminggu, untuk enam sampai 16 minggu. Ditemukan bahwa, secara keseluruhan penderita asma bisa mengikuti program olahraga dengan baik, plus tanpa ada reaksi buruk atau memburuknya gejala asma mereka setelah mengikuti program olahraga. Di samping itu, tingkat keparahan saat asma kambuh juga tak memperburuk karena program olahraga. Demikian seperti dilansir Mensfitness.
Tak sebatas itu, penderita asma yang mengikuti program berolahraga mampu meningkatkan kebugaran kardiovaskular dan performa kerja mereka, berdasarkan hasil pengukuran pengambilan oksigen mereka. Para peneliti juga melihat beberapa tanda-tanda bahwa olahraga bisa meningkatkan kualitas hidup, kendati diperlukan penelitian lebih lanjut.
Tentu ini kabar baik untuk para penderita asma yang mungkin ragu-ragu untuk memulai program berolahraga secara teratur. Hal itu karena sebagian besar penelitian termasuk program pendidikan pelatihan olahraga untuk penderita asma menjelaskan bahwa program tersebut memberikan beberapa manfaat positif bagi penderita asma. Di mana mereka harus juga mengonsumsi obat yang diresepkan dokter secara teratur. (ind)