OBAT yang biasa dikonsumsi untuk menurunkan kolesterol mungkin memberikan manfaat kesehatan lain. Penelitian menunjukkan, mengonsumsi obat statin dapat mencegah serangan jantung dan melindungi seseorang dari demensia.
Hal ini sekaligus menjawab kekhawatirkan pada penelitian sebelumnya, bahwa statin dapat menyebabkan masalah pada kognisi. The U.S. Food and Drug Administration kala itu memperingatkan bahwa penggunaan obat statin dalam jangka pendek dapat menyebabkan masalah memori otak.
Namun, para peneliti dari Johns Hopkins University menemukan bahwa statin tidak mempengaruhi memori atau kognsi dalam jangka pendek. Bahkan, jika statin diminum dalam jangka panjang mengurangi risiko demensia sebesar 29 persen.
Menurut salah satu peneliti, Kristopher Swiger, MD, semua obat-obatan, termasuk statin dapat menyebabkan efek samping. Selain itu, banyak dari pasien menkonsumsi obat-obatan yang secara teoritis dapat berinteraksi satu sama lain dan menyebabkan masalah kognitif.
"Namun, tinjauan sistematis dan meta-analisis dari data penelitian ini tidak menemukan hubungan antara menkonsumsi statin jangka pendek dengan kehilangan memori atau jenis lain dari disfungsi kognitif. Bahkan, menkonsumsi statin dalam jangka panjang berhubungan dengan efek perlindungan terhadap demensia,"kata Swiger, dikutip Newsmaxhealth.
Sementara, statin dikonsumsi untuk mengurangi kadar kolesterol dalam darah, terutama low-density lipoprotein (LDL), yaitu suatu bentuk kolesterol jahat yang dapat membangun plak di dalam pembuluh darah. Obat-obatan ini telah terbukti mengurangi penyakit arteri koroner dan stroke, serta peradangan pada pembuluh darah.
"Karena efeknya pada arteri untuk mengurangi atau menstabilkan plak, dan mencegah stroke. Jadi, masuk akal bila statin bisa menjadi pelindung otak terhadap demensia,"ujar Seth Martin, Pollin Cardiovascular Prevention bersama the Johns Hopkins Ciccarone Center for the Prevention of Heart Disease.
"Demensia vaskular disebabkan oleh penyumbatan pada pembuluh darah kecil di otak yang mencegah aliran darah ke daerah-daerah tertentu. Oleh karena itu, pengobatan seperti statin yang mengurangi plak dan peradangan pada arteri koroner juga mungkin memiliki efek yang sama pada pembuluh darah di otak,"tambahnya. (ind)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters recommends: