Pages

Jumat, 11 Oktober 2013

Liputan6 - RSS 0.92
Liputan6.com merupakan situs berita aktual, tajam, terpercaya yang dimiliki SCTV 
Manage your social media

Best social media tool for image publishing to Facebook and Twitter. Look amazing and delight your followers. Get 40% off when you sign up today.
From our sponsors
Inilah Penyebab Daging Sapi Berbau Tak Sedap
Oct 11th 2013, 02:42

Oleh Kusmiyati

Posted: 11/10/2013 09:00

Inilah Penyebab Daging Sapi Berbau Tak Sedap

(Antara/Sahlan kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta : Saat membeli daging terkadang ada bau yang tidak normal tercium setelah hewan dipotong, kenapa yah?. Menurut drh. Fety Nurrachmawati (Medik Veteriner Pertama, Ditkesmavet PP) pada website Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Republik Indonesia hal tersebut disebabkan karena kelainan.

Berita Terkait

Daging busuk dapat mengganggu kesehatan konsumen karena menyebabkan gangguan saluran pencernaan. drh. Fety memaparkan daging sapi harus merupakan hasil pemotongan ternak sapi yang dilakukan secara halal dan baik, harus memenuhi persyaratan hygiene sanitasi dengan hasil produksinya berupa karkas (Daging dengan tulang) sapi utuh atau potongan potongan karkas sapi yang memenuhi persyaratan daging sapi ASUH.

Daging sapi ASUH adalah Aman tidak mengandung bibit penyakit (bakteri, kapang, kamir, virus, cacing, parasit), racun (toksin), residu obat dan hormon, cemaran logam berat, cemaran pestisida, cemaran zat berbahaya serta bahan-bahan/unsur-unsur lain yang dapat menyebabkan penyakit dan akan mengganggu kesehatan manusia.

Dikutip Deptan, Jumat (11/10/2013), faktor penyebab daging berbau tidak sedap sesudah dipotong antara lain karena :

1. Sebelum pemotongan, hewan sudah sakit terutama menderita radang bersifat akut pada organ dalam yang akan menghasilkan daging berbau seperti mentega tengik

2. Hewan dalam pengobatan terutama dengan pengobatan antibiotik akan menghasilkan daging yang berbau obat–obatan

3. Warna daging tidak normal tidak selalu membahayakan kesehatan, namun akan mengurangi selera konsumen

4. Konsistensi daging tidak normal yang ditandai kekenyalan daging rendah (jika ditekan dengan jari akan terasa lunak) dapat mengindikasikan daging tidak sehat, apabila disertai dengan perubahan warna yang tidak normal, sehingga tidak layak konsumsi.

5.Pembusukan dapat terjadi karena penanganan yang kurang baik pada waktu pendinginan, sehingga aktivitas bakteri pembusuk meningkat, atau karena terlalu lama dibiarkan ditempat terbuka dalam waktu relative lama pada suhu kamar, sehingga terjadi proses pemecahan protein oleh enzim–enzim dalam daging yang menghasilkan amoniak dan asam sulfide.

(Mia/Abd)

Berita Rekomendasi

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters recommends:

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions