Pages

Kamis, 16 Januari 2014

health.detik
Detik.com sindikasi 
Book your hotel early for a discount!

You can reap the rewards with great discounts at participating Pullman, M Gallery, Grand Mercure, Novotel, Mercure, ibis and Formule 1 hotels.
From our sponsors
Meski Sudah 75 Kali Operasi, Penyakit Misterius Bocah Ini Belum Terungkap
Jan 16th 2014, 04:45

Liverpool, Sekilas, George Johnson tampak seperti anak kecil lainnya. Namun di balik senyumnya yang berseri-seri, sebenarnya bocah berusia empat tahun itu sangat tersiksa. Sebab, hingga saat ini dia sudah menjalani 75 operasi tapi dokter belum bisa menemukan apa penyakitnya.

Bahkan, penyakit George masih menjadi penyakit misterius dan tidak ada orang lain di Inggris yang pernah mengalami hal serupa. Sehingga, dokter terpaksa memberi nama penyakit itu George Syndrome. Orang tua George, Emma (32) dan Neil (33) sangat tak tega melihat putranya tidak berdaya menahan sakit yang tak kunjung henti.

"Kondisi ini membuat dia tak bisa makan, menelan, atau mencerna makanan sehingga dia harus mendapat nutrisi yang dipompa langsung ke tubuhnya serta harus menghabiskan lebih banyak waktunya di rumah sakit," kisah Emma seperti dilansir Mirror, Kamis (16/1/2014).

Walaupun dokter di Great Ormond Strees menduga beberapa kemungkinan, tapi mereka belum menemukan diagnosa yang tepat. Oleh karena itu, keluarga Geroge menggalang dana agar bisa pergi ke Amerika dengan harapan di sana George bisa mendapat diagnosa dan obat yang tepat.

"Amerika adalah negara yang lebih besar dengan lebih banyak ahli. Kami harap tim medis di sana bisa membantu George. Putra kami sudah menjalani 75 operasi, seperti pemasangan kantong kolostomi untuk mengurangi rasa sakit, dia sering kejang, mengalami patah tulang karena gizi buruk, dan diberi sinar-x rutin," jelas Emma.

Setiap hari, George harus memakai ransel yang berisi cairan intravena dan tabung agar ia terus mendapat obat. Meski kondisinya seperti itu, George tetap ingin bergaul dengan orang lain termasuk pergi ke sekolah.

Dikatakan Emma, saat lahir kondisi anaknya tampak sehat-sehat saja. Tapi masalah muncul saat ia mulai memberinya makan. George mengalamai henti napas sampai 12 kali sehari di awal-awal hidupnya. Lalu, ia dirawat di Alder Hey Hospital di Liverpool selama tujuh bulan.

"Ia seperti lolipop karena tubuh dan kepalanya sangat tidak seimbang. Kami harus membawanya ke Great Ormond Street yang awalnya harus dirawat seminggu kemudian menjadi lima bulan. Saat pulang ke rumah, tak lama ia kembali ke RS. Sangat ajaib anakku bisa hidup sampai umur empat tahun," papar Neil.

Terakhir kali, George harus kehilangan semua giginya karena seluruh refluks yang muncul dan obat-obatan yang sudah mengikis giginya bisa menimbulkan infeksi. Kini, Emma dan Neil berharap bisa pergi ke RS khusus anak-anak di Columbus, Ohio. Namun, untuk biaya konsultasi dengan dokter anak terkenal di dunia, Carlo Di Lorenzo, butuh biaya minimal Rp 296 juta.

"Semua diskusi dengan setiap dokter selalu menemukan hasil yang berbeda. Kami tidak tahu bagaimana masa depan George. Kami hanya berharap ada yang bisa memberi tahu kami apa penyakit putra kami dan bagaimana menyembuhkannya, itu saja," pungkas Neil.

(rdn/vit)

Ikuti detikHealth Reader's Choice dan dapatkan hadiah sepeda Polygon, alat pengukur gula darah, dan hadiah menarik lainnya. Yuk, klik di sini 

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

Media files:
114831_ankakaknyadailymirror.jpg (image/jpg, 0 MB)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions