Jakarta, Dunia terasa hancur. Begitu yang dirasakan banyak wanita saat divonis terkena kanker payudara. Begitu pula yang dirasakan oleh Shanti Persada. Namun dia berhasil melewati semua ujian itu berkat dukungan keluarga dan teman-temannya. Bahkan dia kini membagi dukungan dan semangat melalui Lovepink.
"Maret 2010 saya terdiagnosa, tapi untunglah saat itu saya mendapat banyak support. Lalu saya kenal dengan Medelina Muti, dia juga baru terdiagnosa. Dia operasi lalu kemo, sedangkan saya kemo baru operasi. Kami salling dukung saat saya menjalani terapi 1,6 tahun, sedangkan dia 6 bulan," tutur Shanti.
Hal itu disampaikan dia usai jalan santai para pasien dan survivor kanker payudara di kawasan Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (6/9/2013).
Setelah itu, Shanti semakin banyak mengenal banyak survivor maupun fighter kanker payudara. Beberapa perempuan yang baru saja didiagnosa kanker merasa sangat terpuruk. Apalagi jika mereka harus kehilangan salah satu atau kedua payudaranya.
"Akhirnya kita bentuk Lovepink untuk saling memberi dukungan satu sama lain," sambung ibu satu putri itu.
Tak hanya memberi dukungan, Lovepink juga aktif menyebarkan pesan pentingnya deteksi dini untuk mengenali gejala kanker, khususnya kanker payudara, lebih awal. Gerakan Can4Share juga dikenalkan komunitas ini, yakni gerakan mengumpulkan bantuan koin dana dari siapapun yang ingin memberikan bantuan dalam bentuk uang. Nantinya Can4Share ini akan disebar ke komunitas atau kelompok-kelompok yang memiliki kepedulian pada kesehatan dan kesejahteraan perempuan.
Dana yang diperoleh akan dikelola dan diberikan kepada yang berhak dan memerlukan bantuan, serta menjadi biaya operasional Lovepink dalam mengkomuniksasikan pentingnya pemeriksaan dini.
Shanti menambahkan bagi para pasien atau teman dan keluarga pasien kanker payudara yang membutuhkan dukungan bisa menghubungi www.lovepinkindonesia.com atau Facebook Fan Page 'Lovepink Indonesia'. "Mungkin biaya sudah siap, tapi banyak pasien yang secara mental perlu mendapat pendampingan untuk menjalaninya," ucap Shanti.
"Kami siap untuk mendampingi perempuan yang merasa ada benjolan tidak wajar di payudaranya untuk periksa ke dokter agar tidak takut. Pada saat harus kemoterapi atau operasi pengangkatan, kami juga siap memberi dukungan mental. Kami ingin sama-sama menguatkan, bahwa kami pun dulu pernah mengalami masa-masa itu. Jangan menyerah," imbuh Shanti.
(vit/up)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters recommends:
