Jakarta, Lebih dari 1.000 ayam di Jepang dilaporkan mati, 2 di antaranya positif terinfeksi flu burung. Kementerian Pertanian setempat mengatakan ini merupakan kasus pertama dalam 3 tahun terakhir.
Virus H5 penyebab flu burung yang sangat patogen ini terdeteksi melalui pemeriksaan genetik terhadap ayam-ayam di sebuah peternakan di Kumamoto, Jepang bagian selatan. Total ada 1.100 ayam yang mati, sedangkan 112.000 lainnya akan dimusnahkan.
Menurut pejabat setempat, 70 ayam pertama kali dilaporkan mati pada Jumat pekan lalu. Hari berikutnya, 200 ayam lainnya juga mati di lokasi yang sama. Pemeriksaan segera dilakukan terhadap 5 ayam hidup dan 5 bangkai ayam yang sudah mati.
Untuk mengantisipasi persebaran yang lebih luas, Kementerian Pertanian membatasi distribusi telur dan daging ayam dalam radius 3 km dari peternakan yang terinfeksi. Wartawan juga dilarang mendekat untuk agar tidak tertular.
Meski beberapa di antaranya sudah positif terinfeksi, diyakini tidak ada risiko penularan pada manusia. Dikutip dari Reuters, Senin (14/4/2014), Tomoyuki Takehisa dari Kementerian Pertanian menjamin daging dan telur ayam secara umum masih aman dikonsumsi.
Temuan ini diklaim sebagai kasus pertama di Jepang sejak tahun 2011. Pada waktu itu, flu burung juga terdeteksi di Chiba, utara Tokyo. Di Kumamoto sendiri, ini menjadi kasus flu burung pertama yang pernah dilaporkan.
(up/vit)