MASALAH gizi pada anak tidak hanya melulu tentang kurus atau obesitas, melainkan perkembangan tinggi dan pendeknya si anak juga harus diperhatikan. Lantas, apa dampak dan akibatnya bila anak memiliki tubuh pendek?
Ketua UKK Nutrisi & Penyakit Metabolik Ikatan Dokter Indonesia, Dr. Damayanti Rusli Syarif, Sp.A (K) mengatakan bahwa, anak yang pendek karena kurang gizi akan menyebabkan gangguan hormonal. Selain itu, anak yang pendek pertambahan ototnya kurang, tetapi lemaknya bertambah.
Kemudian, Dr. Damayanti menjelaskan bahwa, karena lemak dari anak yang pendek tidak bisa dioksidasi, maka lemaknya akan menumpuk. Lalu, apa akibatnya bila seorang anak pendek karena kurang gizi?
"Anak ini akan pendek, gemuk, hipertensi, dan diabetes di jangka panjang. Inilah dampak seseorang yang pendek karena kekurangan makan atau gizi. Jadi, pada saat masa kanak-kanak dia akan kekurangan kognitif, dan pada saat dewasa dia akan menderita penyakit-penyakit kronis," jelas Dr. Damayanti di Lounge XXI Plaza Senayan, Jakarta Selatan, Kamis 21 November 2013.
Sementara, Dr. Damayanti juga mengatakan bahwa berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2007, di Indonesia balita yang pendek ada sekitar 38,6 persen. Sedangkan, pada tahun 2010 balita yang pendek menjadi 41, 7 persen.
Menurutnya, kalau suatu negara angka balita pendeknya lebih dari 5 persen, maka negara itu bukanlah negara yang baik atau miskin, serta pelayanan kesehatannya juga tidak baik. Sedangkan untuk masalah balita pendek, di ASEAN Indonesia menempati urutan ke-2 setelah Kamboja.
(tty)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.