SARAPAN merupakan rutinitas yang harus dijalani semua orang. Pasalnya, sarapan merupakan bahan bakar energi untuk kita bisa menjalani aktivitas kita dengan baik.
Bagi anak-anak, sarapan sendiri bagian yang lebih penting. Pasalnya, sarapan bukan sekadar sumber energi untuk beraktivitas, tapi membutuhkan nutrisi untuk mengoptimalkan tumbuh kembangnya.
Akan tetapi, kenyataannya banyak orangtua yang memberikan anak yang sarapan menjelang makan siang. Lantas, kapankah waktu yang tepat berikan sarapan untuk buah hati?
"Sebenarnya jam sarapan itu diusahakan sebelum di atas jam sembilan. Tapi, banyak variasi terkait pekerjaan seseorang yang berbeda-beda. Terpenting, sebelum memulai aktivitas fisik dan pikiran, harus mulai sarapan. Dan itu juga anak-anak," kata Prof. Ir. Hardinsyah, MS, Guru Besar IPM dan Ketua PERGIZI PANGAN Indonesia, dalam acara yang bertema Media Gathering Blue Band Sarapan Serentak 5.000 Siswa, di Aula SDI Al-Azhar Pusat, Jakarta, Kamis, (13/2/2014)
Prof. Hardinsyah menerangkan bahwa sahur yang merupakan rutinitas umat muslim saat bulan ramadan, hal itu sama saja sarapan yang dipercepat. Sementara untuk anak-anak, sarapan hal yang tak boleh ditawar-tawar lagi orangtua. Karena, hal itu bisa memengaruhi kegiatan belajar dan prestasinya.
"Tidak ada bukti sampai saat ini, bahwa sarapan membawak efek negatif. Malah sarapan, khususnya anak-anak, hal itu sangat penting, untuk mendukung tumbuh kembang anak dari fisik maupun mental. Sebaliknya, saat anak tidak sarapan, saat di sekolah ia akan cenderung lemas, mengantuk dan pada akhirnya akan menurunkan hasil belajarnya," terangnya. (ind)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.
