Helmi Ade Saputra - Okezone
Rabu, 26 Februari 2014 13:11 wib Agum Gumelar (Foto: Helmi/Okezone)
PROGRAM Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sudah berjalan dua bulan. Dalam perjalanannya, masih banyak keluhan dari peserta mengenai pelayanan kesehatan dan tata laksana pelayanan obat. Lantas, apa penyebabnya?
Menurut Ketua Umum Purnawirawan dan Wakawuri TNI dan Polri (PERPABRI), Agum Gumelar, dalam program JKN masih banyak kendala yang terjadi di lapangan, terutama proses sosialisasi di masyarakat. Namun, hal tersebut menurutnya karena saat ini masih dalam masa transisi dari PT. Askes ke BPJS Kesehatan.
"Karena ini suatu perubahan sistem dengan mekanisme, yaitu transformasi dari PT. Askes ke BPJS dan rakyat harus mengerti," tutur Agum Gumelar pada konferensi pers bertema "Tata Laksana Pelayanan Obat dalam JKN" dan Sosialisasi BPJS Kesehatan dengan PERPABRI di Kantor BPJS Pusat, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Rabu (26/2/2014).
Lebih lanjut, Agum Gumelar mengatakan bahwa masa transisi dari PT. Askes ke BPJS memang sangat rawan. Namun, menurutnya, Indonesia juga pernah melalui masa reformasi, di mana terjadi banyak perubahan, namun pada akhirnya dapat menghasilkan sesuatu yang positif.
"Ini suatu perubahan dan rakyat harus mengerti itu. Untuk mengerti, perlu sosialisasi yang efektif. Jadi, mungkin perlu peningkatan sosialisasi," imbuhnya.
(tty)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.