Jakarta, Olahraga bagi beberapa orang bukan lagi kewajiban untuk menjadikan badan lebih sehat dan hidup lebih berkualitas. Sebab olahraga seringkali telah menjadi bagian dari gaya hidup. Tak heran kini banyak orang mengalokasikan waktu di tengah kesibukannya untuk berolahraga.
Nah, beberapa orang sengaja berlama-lama berolahraga. Asumsinya, semakin lama berolahraga maka tubuh akan semakin sehat. Namun benarkah semakin lelah berolahraga artinya seseorang semakin sehat?
Personal trainer, Pete Tansley, mengatakan olahraga melepaskan serotonin dan adenosin yang membantu meregulasi ritme tidur. Terlalu sedikit olahraga akan membuat seseorang kehilangan manfaat ini. Namun terlalu banyak olahraga, khususnya yang dilakukan di malam hari bisa memicu meningkatnya level stres.
Tidak perlu berjam-jam untuk berolahraga. Anda tidak perlu sampai kehabisan tenaga untuk menjadi sehat dan bugar. American Heart Association, seperti dikutip dari situs heart.org pada Rabu (26/2/2014) menyarankan setidaknya 150 menit per minggu untuk melakukan latihan moderat atau 75 menit per minggu untuk olahraga berat (bisa juga kombinasi latihan moderat dan kuat). Tidak usah terlalu lama, 30 menit sehari dan lima kali dalam seminggu sebenarnya sudah cukup. Jika tidak punya waktu sebanyak itu, Anda bisa membagi waktu olahraga menjadi dua atau tiga segmen, yakni 10-15 menit saja setiap hari.
Lalu apa jenis olahraganya? Aktivitas fisik apapun bisa Anda lakukan, karena yang terpenting adalah menggerakkan tubuh untuk membakar kalori. Lakukan hal-hal yang sederhana seperti naik tangga, jalan kaki, jogging, berenang, atau bersepeda. Latihan kekuatan dan peregangan juga baik dilakukan untuk mendapatkan stamina yang lebih baik.
Ada yang bilang membereskan seluruh pekerjaan rumah tangga itu juga sama dengan olahraga sehingga tak perlu lagi ke gym atau jogging. Sebuah studi mengemukakan alasan mengapa pekerjaan rumah tangga tak dapat disamakan dengan olahraga. Peneliti menganalisis jawaban 4.600 partisipan yang diwawancarai tentang aktivitas fisik mingguan mereka dan diminta melaporkan kebiasaan olahraga serta sejumlah aktivitas lain yang dapat meningkatkan breathing rate atau jumlah hembusan napas mereka.
Hasilnya hanya 42 persen partisipan yang tercatat dapat memenuhi ketentuan aktivitas fisik standar yaitu olahraga sedang hingga berat selama 150 menit per minggunya. Itupun hampir dua per tiga di antaranya mengaku menghabiskan waktu sedikitnya selama 10 menit untuk melakukan pekerjaan rumah tangga. Kesimpulannya, peneliti mengatakan bahwa pekerjaan rumah tangga tidaklah memberikan manfaat selayaknya yang diberikan aktivitas fisik lain seperti olahraga.Next
(
vit/up)