Bolton, Inggris , Ian Brooks (47) sempat divonis oleh dokter bahwa ia hanya bisa bertahan hidup selama seminggu. Sebab tubuh Ian sudah dipenuhi dengan 70 tumor. Namun, Ian bisa bertahan hidup lebih lama berkat keikutsertaannya dalam percobaan obat baru.
Sebelumnya, Ian sempat putus asa akibat jenis Limfoma Non-Hodgkin langka dan agresif yang dialaminya. Tapi keajaiban seperti dirasakan dia setelah dokter di Christie Hospital, Manchester tidak menemukan lagi tumor di hasil scan Ian.
Percobaan pemberian obat bernama vedotin brentuximab tersebut terbukti berhasil dan kini obat itu sudah disediakan Cancer Drugs Fund untuk pasien NHS. Ian mengaku ia mungkin tak bisa bertahan sampai sekarang jika tidak mengonsumsi obat tersebut.
Bentuk limfoma Non-Hodgkin yang menyerang Ian yaitu Anaplastic Large Cell Lymphoma dan ia didiagnosa terserang penyakit itu saat usianya 33 tahun. Tahun 2001, pengobatan awal membuahkan hasil bahwa tumor Ian sudah hilang. Tapi di tahun 2008, tumor itu tumbuh lagi.
Sempat menjalani transplantasi sel induk tapi tumor itu lagi-lagi tumbuh dan menyebar. Akhirnya Ian bersedia menjadi relawan untuk percobaan vedotin brentuximab. Dalam waktu 24 jam setelah minum obat yang menghancurkan sel-sel kanker dari dalam, kondisi Ian menunjukkan kemajuan cukup besar.
"Awalnya saya sangat gugup ketika ditawari pengobatan baru itu. Tapi saya sudah bertekad karena ini menyangkut hidup dan mati saya," kata Ian seperti dilansir Mirror, Rabu (26/2/2014).
Ia mengungkapkan meskipun reaksinya cepat, obat itu memiliki efek samping yang lebih parah pada tubuhnya dibanding kemoterapi. Sangat mengerikan bagi pria asal Bolton ini ketika tubuhnya memerah sebagai tanda bahwa sel kanker sudah bisa dibinasakan.
"Obat ini bisa diberikan dengan cepat dan mempunyai sedikit efek samping. Benar-benar suatu keajaiban bahwa obat ini bisa membantu membunuh sel-sel kanker yang ada di tubuh Ian," papar dr Adam Gibb yang menangani Ian.
Scan Ian sebelum minum obat (Foto: Manchester Evening News)
Scan Ian sesudah minum obat (Foto: Manchester Evening News)
(
rdn/vit)