Helmi Ade Saputra - Okezone
Kamis, 21 November 2013 14:56 wib Ibu hamil (Foto: Google)
INOVASI teknologi kedokteran, terutama di bidang reproduksi telah banyak membantu mengatasi persoalan infertilitas, termasuk bayi tabung. Namun, apa permasalahan yang sering terjadi pada program bayi tabung?
Direktur Morula IVF Indonesia sekaligus Komisaris Utama PT. Bundamedik, dr. Ivan R. Sini, SpOG mengatakan, kebanyakan program bayi tabung di Morula IVF Indonesia dilakukan dengan teknik Intra-Cytoplasmic Sperm Injection (ICSI). Hal ini dikarenakan permasalahan yang sering terjadi pada program bayi tabung adalah masalah sperma.
"Jadi, seringkali kualitas spermanya tidak bagus. Ini mungkin karena kualitas hidup, kurang olahraga, kebiasaan merokok, dan lain-lain. Itu yang menyebabkan banyak sekali permasalahan sperma," jelas dr. Ivan Sini di RSU Bunda Jakarta, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (20/11/2013).
Dengan kata lain, kualitas sperma dapat memengaruhi kesuburan seorang pria. Lalu, apakah bertambahnya usia juga memengaruhi kesuburan seorang pria? Menurut dr. Ivan Sini, pada kenyataannya pertambahan usia tidak terlalu memengaruhi kesuburan.
"Pada pria kenyataannya tidak terlalu, tetapi pada wanita itu cukup jelas. Di atas usia 35 tahun akan turun, di atas 38 akan semakin turun, lalu di atas 40 tahun semakin turun lagi," tutupnya.
(tty)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.