Pages

Senin, 21 Juli 2014

health.detik
Detik.com sindikasi 
Dog-Lovers' Tees.

Unleash yourself and shop our special collection of tees and accessories for you and your pooch.
From our sponsors
Mirip Cerita Fiksi, Ilmuwan Temukan Teknologi untuk Membaca Pikiran
Jul 21st 2014, 03:30

Jakarta, Seseorang yang mempunyai kemampuan supernatural biasa ditemui pada tayangan fiksi. Akan tetapi kini mungkin saja kemampuan supernatural seperti membaca pikiran tidak lagi sekedar imajinasi atau tipu daya belaka, kok bisa?

Seorang ilmuwan asal Inggris Jack Gallant telah berhasil mengembangkan cara untuk 'membaca' pikiran. Walaupun tidak seperti yang digambarkan pada cerita fiksi yaitu dapat mengetahui secara pasti dan jelas pikiran seseorang, Gallant setidaknya dapat mengetahui gambar apa yang sedang ada di pikiran seseorang.

Gallant yang berasal dari University of California, Amerika Serikat, menciptakan sebuah alat baru dari alat functional Magnetic Resonance Imaging (fMRI) yang dapat membaca sinyal-sinyal di otak kemudian menerjemahkannya menjadi gambar.

Dalam eksperimen uji coba, Gallant beserta rekannya menaruh seseorang dalam alat fMRI dan memperlihatkan film kepada orang tersebut.

Alat kemudian membaca sinyal otak peserta dan kemudian dengan menggunakan algoritma membuat sebuah ilustrasi tentang apa yang peserta sedang pikirkan dengan menggunakan gambar dari basis data Youtube.

Penciptaan alat yang dapat membaca pikiran tersebut adalah sebuah terobosan dan menimbulkan kekhawatiran sendiri di kalangan masyarakat. Ada kekhawatiran bahwa alat nantinya digunakan oleh pemerintah untuk mengetahui pikiran terdalam seseorang. Kekhawatiran itu ternyata juga disetujui oleh Gallant selaku pencipta alat.

"Saya benar-benar setuju jika Anda merasa takut. Tetapi Anda tidak perlu takut setidaknya untuk 50 tahun ke depan," kata Gallant seperti dikutip dari BBC, Senin (21/7/2014).

Menurut Gallant, alat yang ia ciptakan sekarang masih belum terlalu efektif dan efesien untuk digunakan sehari-hari. Dana dan tempat yang dibutuhkan untuk mengadakan fMRI besar. Terlebih lagi seseorang harus diam selama proses pemindaian berlangsung karena resolusi sinyal otak yang dapat ditangkap alat sangat rendah.

"Sampai seseorang menemukan cara untuk memindai aktivitas otak yang lebih baik dari cara yang kita punya saat ini, tidak akan ada banyak alat pembaca pikiran," tutup Gallant.

(up/up)

Ingin Mendapatkan Rp 500,000 dari detikHealth ? Ceritakan Pengalaman Dietmu di Sini

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

Media files:
103255_185701_ngelamun.jpg (image/jpg, 0 MB)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions