KEBIASAAN merokok dapat berdampak buruk bagi kesehatan, seperti meningkatkan risiko terkena serangan jantung dan stroke, kanker, dan gangguan pernapasan. Lantas, adakah dampak dari kebiasaan merokok terhadap organ lain selain yang berkaitan dengan kardiovaskular dan paru-paru?
Menurut Dr.dr. Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH,MMB dari Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM, tidak hanya menimbulkan gangguan pada organ pernapasan, tetapi juga organ lainnya.
Dampak lain yang sebenarnya tidak diketahui oleh para perokok adalah merokok akan menyebabkan gangguan pada saluran pencernaan atas seseorang. Oleh karena itu, menurut Dr. Ari Fahrial, perokok cenderung akan mengalami penurunan nafsu makan.
"Mereka yang merokok sering merasa begah, cepat kenyang, dan kembung. Mereka umumnya tidak nafsu makan karena lambungnya sudah terasa penuh dengan hirupan asap rokok," ujar Dr. Ari Fahrial dalam rilis yang diterima redaksi Okezone, Selasa (8/4/2014).
Selain itu, Dr. Ari Fahrial menambahkan bahwa kondisi hipoksia kronis pada seseorang perokok juga dapat mencetuskan penurunan nafsu makan. Untuk itu, seorang perokok yang telah berhenti merokok berat badannya akan meningkat.
"Oleh karena itu kita sering mendengar seseorang perokok yang berhenti merokok berat badannya akan naik, karena nafsu makannya bertambah atau menjadi meningkat setelah berhenti merokok," tandasnya.
(tty)