Liputan6.com, Jakarta Tingginya kasus malaria yang mencapai 70 persen khususnya di 5 wilayah Indonesia Timur seperti Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara dan Nusa Tenggara jangan sampai menghambat niat Anda untuk mengunjungi tempat wisata atau bekerja disana.
Hanya saja, ada anggapan yang menyebutkan bahwa nyamuk anopheles yang menyebabkan malaria dapat mengancam Anda. Benarkah demikian, lantas bagaimana menghindari ancaman tersebut?
Menjawab hal ini, Profesor Ahli Biologi Lingkungan dari Pusat Penelitian Kesehatan dan Pengembangan Kementerian Kesehatan Indonesia, Prof. Dr. Supratman Sukowati mengatakan tidak perlu takut. Karena menurutnya ada 3 langkah pencegahan sebelum berangkat ke wilayah tersebut.
1. Jangan sampai digigit nyamuk
Sebisa mungkin menurut Supratman hindari menggunakan pakaian terbuka khususnya di senja dan malam hari. Menurutnya, celana dan pakaian lengan panjang dapat melindungi Anda selama disana.
2. Minum obat pencegahan
"Sebelum pergi ke wilayah endemis malaria, usahakan minum obat profilaksis atau pencegahan seperti doxycycline seminggu sebelum, selama disana, dan seminggu setelah pulang dari sana satu kali sehari. Jangan sampai berangkat makan sampai disana lupa," kata Supratman.
3. Gunakan lotion anti nyamuk dan usahakan suhu ruangan 20 derajat celsius.
"Selain menggunakan kelambu, usahakan suhu kamar bila menggunakan AC dibawah 20 derajat celsius. Karena nyamuk tidak aktif di suhu tersebut. Terakhir bila diluar rumah, jangan lupa gunakan krim anti nyamuk (lotion)," jelas Supratman pada Liputan6.com, ditulis Selasa (8/4/2014).
(Abd)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.