DATA Amerika Serikat dari 10 tahun belakang menunjukkan bahwa konsumsi statin -obat penurun kolestrol- membuat berat badan pasien kolesterol meningkat. Kok bisa?
Hal itu karena asupan kalori dan lemak meningkat juga di antara pengonsumsi statin selama dekade ini. Lebih dalam, hal itu bisa terjadi lantaran mungkin mereka meninggalkan gaya hidup sehat dan menganggap mengonsumsi obat sudah cukup mengatasi keluhannya, kata penulis penelitian.
Statin memang bisa menjaga kadar kolesterol tetap rendah, bahkan sekalipun orang mengonsumsi makanan yang kurang sehat dan orang jarang berolahraga latihan. Akan tetapi, kebiasaan buruk bisa menyebabkan obesitas, tekanan darah tinggi, diabetes, dan masalah lain yang buruk bagi jantung. Penelitian ini dipublikasikan secara online pada Kamis di JAMA Internal Medicine.
Dr Rita Redberg, editor jurnal penelitian tersebut mengatakan, "Penelitian ini menimbulkan keprihatinan dari bahaya moral yang potensial untuk pengonsumsian statin, selain sudah dikenal berpotensi efek samping risiko menyebabkan nyeri otot dan diabetes."
"Statin memberikan jaminan palsu. Orang-orang tampaknya percaya bahwa statin bisa mengimbangi pola makan yang buruk dan gaya hidup yang kurang bergerak," imbuhnya, seperti dilansir Foxnews.
Untuk mendapat hasil studi, para peneliti memeriksa 28.000 orang dewasa berusia 20 dan lebih dari 1990 sampai 2010. Orang yang berbeda disurvei setiap tahun, menjalani pemeriksaan fisik dan tes darah, serta melaporkan asupan makanan mereka. Kemudian ditemukan, bagi pengonsumsi obat statin terus meningkat, dari delapan persen di tahun pertama menjadi 17 persen pada tahun terakhir.
Pengguna statin pada tahun pertama mengonsumsi rata-rata 2.000 kalori dan saat di akhir tahun mereka mengonsumsi 2.192 kalori setiap hari. Rata-rata asupan lemak juga meningkat, dari 72 gram setiap hari untuk 82 gram sehari. Para ahli umumnya merekomendasikan tak boleh mengonsumsi lebih dari 77 gram sehari dan hanya 2.000 kalori setiap hari pada ukuran orang dewasa. Alhasil, penelitian itu melihat adanya peningkatan total asupan lemak dan lemak jenuh, serta jenis lemak paling sehat.
Melihat kondisi itu, para ahli pun menyarankan bahwa setiap pengonsumsi obat statin tak meninggalkan gaya hidup sehat, dari pola makan sampai olahraga teratur setiap pekan.
(tty)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.