Pages

Kamis, 20 Februari 2014

Sindikasi health.okezone.com
Berita-berita Okezone pada kanal Health 
Compare Hotels

Find great prices for amazing hotels wherever your next destination may be. It's simple to search 100+ sites at once!
From our sponsors
Hah, Ibu Pekerja Lebih Potensi Miliki Pikiran Negatif
Feb 20th 2014, 05:07

IBU pekerja kerap mengalami rasa bersalah ganda karena mereka dikhawatirkan dengan urusan menjadi orangtua yang buruk dan karyawan yang buruk. Sebuah penelitian menunjukkan hal tersebut.

Dikaruniai anak serta karier cemerlang di luar rumah mungkin membuat ibu pekerja tampak memiliki segalanya. Padahal sebenarnya, mereka menderita beban bersalah ganda karena mereka merasa buruk menjadi ibu, serta menjadi buruk di tempat kerjanya.

Para peneliti menemukan bahwa ibu yang bekerja menderita lebih banyak karena pekerjaan mereka di luar kantor daripada suami. Selain itu, mereka juga lebih memiliki pikiran negatif tentang keluarga mereka di tempat kerja.

Kedua orangtua berpikir tentang keluarga mereka, tapi hanya ibu yang jenis pemikirannya berhubungan dengan stres yang meningkat dan emosi negatif.

Shira Offer, Asisten Profesor di Department of Sociology and Anthropology di Bar-Ilan University, Israel, memelajari kerja mental pada orangtua yang bekerja dengan tekanan pekerjaan.

Dia mendefinisikan istilah sebagai pikiran dan kekhawatiran yang dapat mengganggu kinerja sehingga membuat sulit fokus pada tugas-tugas, bahkan mengganggu tidur.

Studi yang dipresentasikan American Sociological Association dan melibatkan lebih dari 500 keluarga menyelidiki bagaimana keluarga kelas menengah dan keseimbangan keluarga serta pengalaman kerja.

Peneliti menemukan bahwa ibu yang bekerja terlibat dalam beban kerja mental dalam waktu sekira seperempat dari waktu bangun mereka. Sementara ayah bekerja menghabiskan seperlima dari waktu kerja mereka.

Jumlah ini sekira 29 dan 24 jam tiap pekan terkait beban kerja mental untuk masing-masing ibu dan ayah. Namun, keduanya menghabiskan sekira 30 persen dari waktu mereka terlibat dalam beban kerja mental memikirkan masalah keluarga.

Peneliti berasumsi bahwa karena ibu memikul tanggung jawab utama untuk anak dan kehidupan keluarga. Ketika berpikir tentang masalah keluarga, mereka cenderung berpikir tentang aspek-aspek yang kurang menyenangkan dan itu lebih cenderung ke arah khawatir."

Selain itu, peneliti juga menambahkan, "Kami tahu bahwa ibu adalah orang-orang yang biasanya menyesuaikan jadwal kerja mereka untuk memenuhi kebutuhan keluarga, seperti tinggal di rumah dengan anak yang sakit."

Oleh karena itu, ibu mungkin merasa bahwa mereka tak mencurahkan cukup waktu untuk pekerjaan mereka sehingga mereka harus membuat penyesuaian. Sebagai hasilnya, mereka mudah disibukkan dengan hal-hal yang berhubungan dengan pekerjaan di luar tempat kerja. (ind)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions