BANYAK yang beranggapan bahwa memiliki hubungan jarak jauh, dapat membuat pasangan rindu setiap saat. Artinya, mereka akan selalu jatuh cinta, dan lengket dengan pasangannya, betulkah?
Menurut beberapa penelitian, sebanyak 75 persen mahasiswa yang memiliki hubungan jarak jauh, sementara hubungan jarak dekat sekitar 25 -50 persen. Survei menunjukkan bahwa ada 3 juta pasangan dewasa di Amerika hidup terpisah dengan pasangannya.
Penelitian sebelumnya telah memberikan kepercayaan terhadap beberapa pasangan bahwa, mereka mampu menjalani long distance relationship (LDR). Bahkan, pada penelitian di tahun 2010, mereka sukses menjalin cinta jarak jauh.
Pada penelitian yang baru diterbitkan oleh Jurnal of Communication, dari peneliti Cornell University meminta pasangan yang memiliki hubungan jarak jauh melacak seberapa banyak mereka berinteraksi dengan sang kekasih melalui berbagai media.
Pasangan yang memiliki hubungan jarak jauh, lebih intim satu sama lain daripada pasangan yang berada berdekatan sepanjang waktu. Sebagaimana dilansir dari CNN.
Beberapa pasangan LDR mengatakan, mereka jauh lebih bisa berkomitmen satu sama lain. Walaupun hanya sebulan sekali atau sepekan sekali bertemu pasangan.
"Dalam beberapa hal, hubungan jarak jauh sangat memudahkan mereka untuk dapat saling jatuh cinta terus menerus dibanding mereka yang setiap saat bertemu pasangannya," kata Kristen P Mark, Direktur Sexual Health Promotion dari laboratorium University of Kentucky.
"Tentu mereka akan merasa sedih jika ditinggalkan pasangannya, tapi dari sakit itulah yang menjadi bahan bakar dalam gairah cinta, dan memungkinkan seseorang untuk meningkatkan jalinan cintanya," tambahnya.(ren)
(tty)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.