FAKTA mengejutkan datang dari Perancis. Sebanyak 17 persen anak-anak merasa tersisih di kalangan sosial, menurut sebuah survei nasional yang dilakukan UNICEF.
Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara kemiskinan dan sosial masih ada dalam masyarakat sekarang yang mempengaruhi kondisi anak.
UNICEF Prancis melakukan penelitian berskala besar dengan melibatkan 22.500 anak dari umur 6-18 tahun di 73 kota di Prancis untuk menganalisis perasaan mereka di kehidupan sehari-hari, sekolah, dan lingkungan keluarga.
Penelitian tersebut menunjukkan sebanyak 17persen anak-anak dalam situasi mengkhawatirkan, yaitu merasa dikucilkan dari teman-temannya, dan 7 persen dari mereka berada dalam kondisi psikis yang ekstrem.
Temuan survei menunjukkan adanya korelasi yang kuat antara tingkat integrasi sosial dan kondisi hidup yang tidak benar, serta akses kesehatan dan perawatan mereka.
Anak-anak yang hidup dalam kemiskinan, mengalami kesulitan di dalam keluarga dan sekolah mereka, serta tidak mempercayai orang dewasa kurang dirawat dengan baik, dan paling dipinggirkan di lingkungan mereka dan merasa tidak aman.
Sebanyak 55 persen anak mengaku selalu dilecehkan oleh kawan-kawannya, 5 persen lainnya tidak makan tiga kali sehari, dan hanya 10 persen mengatakan mereka mendapatkan tempat yang layak.
Prancis adalah salah satu negara OECD yang menghabiskan sebagian besar untuk anak-anak, dengan perlindungan sosial dan sistem pendidikan untuk semua. Namun, kebijakan ini gagal secara efektif memerangi dampak kemiskinan dan tidak mengeluarkan mereka dari tindakan pengucilan, kata UNICEF Prancis yang dilansir dari Topsante. (ren) (tty)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.