ANDA beserta istri sudah siap memiliki momongan, tetapi kehamilan tak kunjung tiba? Bila iya, barangkali Anda atau sang istri termasuk orang yang berisiko mengalami kesulitan mendapatkan buah hati.
Pasalnya, ada beberapa faktor risiko yang memicu seseorang atau pasangan mengalami infertilitas, sehingga membuatnya mengalami kesulitan mengalami momongan. Sayangnya, banyak orang yang melakukannya, tapi cenderung abai dan tak menyadari bahwa dia memiliki faktor risiko tersebut. Tidak percaya? Berikut ulasan lengkapnya, seperti dilansir Mayoclinic.
Umur
Kesuburan seorang wanita secara bertahap menurun seiring dengan bertambahnya usia dan penurunan kesuburan ini menjadi lebih jelas dalam dirinya pada pertengahan umur 30-an. Kondisi itu bisa terjadi karena jumlah dan kualitas sel telur menurun saat bertambahnya usia atau efek dari masalah kesehatan yang bisa mengganggu kesuburan. Sementara itu, pria di atas usia 40 mungkin kurang subur dibandingkan pria berusia muda.
Merokok
Kesempatan sebuah pasangan untuk mendapatkan kehamilan berkurang jika salah satu pasangan pecandu rokok. Merokok juga mengurangi manfaat dari upaya perawatan kesuburan pada wanita. Lebih dalam, keguguran lebih sering terjadi pada wanita yang merokok dan bisa meningkatkan risiko disfungsi ereksi, serta jumlah sperma yang sedikit pada pria.
Peminum alkohol
Bagi wanita, tak ada level aman dari meminum alkohol selama pembuahan ataupun selama masa kehamilan. Hindari minum alkohol jika berencana mendapatkan momongan karena Anda mungkin tak sadar sedang hamil selama beberapa pekan pertama. Meminum alkohol bisa meningkatkan risiko cacat lahir pada bayi dan bisa membuat seseorang lebih sulit mendapatkan kehamilan. Untuk pria, efek meminum alkhol dalam batas berlebihan bisa menurunkan jumlah sperma dan motilitasnya.
Kelebihan berat badan
Wanita yang memiliki berat badan berlebih bisa meningkatkan risiko infertilitas. Sementara pada pria, obesitas bisa mungkin akan memengaruhi jumlah sperma mereka.
Bertubuh kurus
Wanita yang berisiko dengan masalah kesuburan, termasuk orang yang memiliki gangguan makan, seperti anoreksia atau bulimia, dan wanita yang memiliki pola makan berkalori sangat rendah atau diet ketat.
Kurang berolahraga
Kurangnya berolahraga memberikan kontribusi seseorang mengalami obesitas yang meningkatkan risiko infertilitas. Kadang-kadang, masalah ovulasi bisa juga memicu peningkatan berat badan dan wanita kurus yang berlebihan berat badan juga potensi mengalami infertilitas.
(tty)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters recommends: