Pages

Jumat, 04 April 2014

health.detik
Detik.com sindikasi 
Make fitness a way of life

Sign up at a 24 Hour Fitness near you for a 7 day free trial. Join a class and find a community!
From our sponsors
Bersantai dengan Menaruh Lengan di Belakang Kepala Bisa Bahayakan Jantung?
Apr 3rd 2014, 13:03

Jakarta, Saat bersantai, banyak orang yang menaruh lengannya di bagian belakang kepala, seolah untuk tempat bersandar atau menahan bobot kepala. Memang rasanya menyenangkan lantaran lengan bisa dijadikan semacam bantal. Namun konon kebiasaan ini bisa membahayakan jantung, benarkah?

Saking santai dan nyamannya menyangga kepala dengan lengan, banyak orang yang tidak sadar melakukannya hingga berjam-jam. Tangan baru diturunkan saat yang bersangkutan kesemutan. Nah, ketika lengan Anda terangkat, maka jantung harus memompa darah melawan gravitasi. Namun dr Robert Grenfell, Direktur Layanan Klinis Yayasan Jantung dari Australia mengatakan sama sekali tidak ada bukti bahwa kegiatan ini berdampak buruk bagi jantung.

Dia menjelaskan darah dipompa melawan gravitasi untuk mencapai otak yang merupakan salah satu organ terpenting tubuh. "Otak membutuhkan sejumlah besar darah ketimbang lengan Anda. Otak menerima 10 sampai 15 persen dari yang dihasilkan jantung. Organ ini memang sangat serakah," kata Grenfell seperti dikutip dari ABC Australia, Kamis (3/4/2014).

Jantung memiliki katup yang mencegah terjadinya aliran balik dan juga memiliki dinding otot tebal yang mampu memompa darah keluar ke arteri utama, aorta. Nah aorta dan cabang-cabangnyalah yang melakukan perjalanan sampai ke otak, di mana mereka ini sangat kuat dan elastis, sehingga mampu memastikan darah terus didorong ke atas, meskipun ada gaya gravitasi.

Menurut Grenfell, beban tambahan pada jantung akibat lengan yang terangkat tidaklah signifikan. Apalagi jantung sangat mampu beradaptasi dengan kebutuhan tubuh yang berubah.

Namun bagaimana jika jantung sedang dalam keadaan kurang sehat? Apakah beban tambahan dari aktivitas mengangkat lengan di belakang kepala menjadi berbahaya? "Tidak," tegas Grenfell.

Memang benar orang yang memiliki sakit jantung namun tidak pernah kambuh selama bertahun-tahun, bisa mengalami serangan jantung setelah mencoba melakukan olahraga yang ekstrem. Ini dikarenakan arteri menyempit, sehingga mengurangi suplai darah. Artinya otot jantung tidak bisa mendapatkan darah yang cukup untuk memenuhi kebutuhannya yang meningkat selama olahraga. Next

Halaman 1 2
(vit/up)

Ingin Mendapatkan Rp 500,000 dari detikHealth ? Ceritakan Pengalaman Dietmu di Sini

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

Media files:
200447_santai.jpg (image/jpg, 0 MB)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions