Liputan6.com, New York Kehidupan pesepakbola yang tenar terlihat begitu gemerlap. Tapi, di samping itu semua ada sisi gelapnya. Lebih dari seperempat pemain sepakbola profesional mengaku depresi dan mengalami kecemasan. Masalah menjadi semakin buruk pada pensiunan pesepakbola.
"Gejala yang berhubungan dengan depresi dan kecemasan sangat umum di kalangan pemain sepak bola profesional," kata FIFPro tentang temuannya seperti dilansir Reuters, Kamis (3/4/2014).
Menurut Direktur Medis FIFPro Vincent Gouttebarge, temuan ini berlawanan dengan kepercayaan populer tentang kehidupan seorang pesepakbola. Dengan temuan tersebut, stakeholder sepakbola secara bersama bertanggung jawab untuk menghapus stigma yang berhubungan dengan penyakit mental.
"Semua pemain, apakah aktif atau pensiun, bisa belajar perilaku dan keterampilan mengatasi gejala penyakit mental," katanya.
Pada survei tersebut sebanyak 180 pemain sepakbola profesional ikut andil. Para pemain itu dari Belanda, Skotlandia, Irlandia, Australia, Selandia Baru, dan Amerika Serikat.
Sebanyak 26 persen melaporkan menderita depresi atau kecemasan dan perilaku gizi buruk. Sebanyak 19 persen melaporkan mengalami perilaku yang merugikan seperti alkohol, 3 persen memiliki harga diri yang rendah dan 7 persen mengaku merokok. Sedangkan sebanyak 5 persen mengalami tanda-tanda kelelahan.
Gouttebarge mengatakan jumlah ini lebih tinggi pada mantan pesepakbola. Sebanyak 32 persen dari 121 yang diwawancarai melaporkan memiliki perilaku buruk dengan alkohol dan 12 persen merokok.
"Setelah pemain berhenti mereka kehilangan struktur kehidupan dengan aktivitas fisik yang intensif, dukungan sosial dari pelatih dan rekan tim berkurang, mereka perlu menemukan tempat dalam masyarakat biasa dan mencari pekerjaan lain," kata Gouttebarge.
Dalam periode tersebut, lanjut Gouttebarge, mantan pemain tersebut bisa mengalami beberapa masalah kesehatan mental.
"Ketika datang ke masalah kesehatan, baik fisik atau mental, dalam jangka pendek atau jangka panjang, standar minimum adalah meningkatkan kesadaran pemain tentang masalah ini,
"Mereka perlu menyadari apa yang mungkin terjadi selama dan setelah karir di sepakbola," katanya.
(Abd)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.