Pages

Kamis, 03 April 2014

Berita Dunia Kesehatan Terbaru, Tips Posisi Seks, Cara Diet Sehat
Berita Kesehatan Liputan6.com menyajikan kabar terbaru dunia kesehatan, tips hidup sehat, cara diet alami hingga posisi gaya seks terpopuler 
Shop Tervis tumblers.

Create a one of a kind personalized gift. It's fun and easy to design!
From our sponsors
Jangan Jauhi dan Kucilkan Mantan Penderita Kusta!
Apr 3rd 2014, 07:45, by Fitri Syarifah

Liputan6.com, Jakarta Sebanyak 16 organisasi Keagamaan bersama Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi dan Wakil Menteri Agama Prof.Dr. Nasaruddin Umar, MA hari ini menandatangi Seruan Nasional Penghapusan Stigma dan Diskriminasi Terhadap Orang Yang Pernah Mengalami Kusta (OYPMK).

Menurut Wamenag, acara yang berlangsung di Balai Sarbini, Jakarta ini menyerukan kepada seluruh masyarakat agar tidak ada lagi yang mengucilkan apalagi mendiskriminasi OYPMK.

"Khususnya bagi masyarakat muslim. Memang ada hadist yang kalau diartikan `Hindarilah penyakit kusta seperti menghindari binatang buas`. Tapi tak banyak yang mengetahui, setelah itu Nabi makan bersama orang kusta dalam satu baki (piring Arab yang besar) menggunakan tangan. Bukan hanya sekali, tapi sering," kata Wamenag, Kamis (3/4/2014).

Untuk itu, Wamenag menyerukan, umat Islam harus memberikan perhatian khusus pada para penderita kusta apalagi yang sudah sembuh. "Nggak usah menjauh. Sebab mereka nggak ada masalah. Jadi tidak ada alasan untuk mengucilkan dan tidak boleh menjauhinya."

Mengapresiasi pernyataan wamenag, menkes menyampaikan harapan yang besar pula pada masyarakat untuk benar-benar menghilangkan stigma mantan penderita kusta. Stigma muncul karena ketakutan pada kusta.

"Seruan nasional ini tentu sangat penting. Kenapa ada stigma? Karena mereka takut. Kenapa takut, orang Indonesia bukan orang jahat. Tapi mereka mengucilkan. Untuk itu dengan seruan ini semua tokoh agama bergabung," ungkap Menkes.

Menkes menambahkan, mengapa wamenag bilang jauhi orang kusta tapi di belakangnya Nabi makan bersama orang kusta.

"Inilah ada message yang yang tidak lengkap. Apalagi kondisi dulu beda dengan sekarang. Sekarang kita tahu sebabnya. Kusta ini tidak mudah menular. Butuh kontak bertahun-tahun hingga meninggal. Kemudian kalau ada yang baru terinfeksi bisa diobati," tandasnya.

(Melly Febrida)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions