TEMPO.CO, London - Peneliti Inggris mengumumkan, 20 menit paparan sinar matahari pagi setiap hari dapat mengurangi resiko tekanan darah tinggi. Fakta ini diperoleh mreka dengan melakukan tes terhadap 24 sukarelawan yang memiliki penyakit tekanan darah tinggi.
Kepada Jurnal Dermatologi Investigatif, para peneliti ini melaporkan, sinar matahari dapat meningkatkan jumlah Oksida Nitrat atau bahan kimia yang dibutuhkan darah guna memperlancar alirannya dalam tubuh.
Dalam penelitian itu mereka berhasil menjelaskan, mengapa warga Inggris yang tinggal di daerah utara, dengan daerah lebih gelap, seperti Skotlandia, memiliki angka kematian yang tinggi akibat serangan jantung.
Namun penelitian ini menuai kritikan, beberapa ahli kesehatan, khususnya kesehatan kulit menentang durasi lamanya kulit terpapar sinar matahari. Mereka beranggapan bahwa sinar matahari sebagai salah satu penyebab kanker kulit.
"Kami prihatin terhadap keadaan ini, sebab bermaksud baik untuk menjelaskan bahwa kematian karena penyakit kardiovaskuler lebih tinggi dibandingkan dengan kanker kulit," ujar Richard Weller dari University of Edinburgh dan Martin Feelisch dari University of Southampton, Sabtu, 18 Januari 2014.
Para sukarelawan yang menjadi objek penelitian harus berjemur kurang lebih 30 menit, guna memperoleh paparan sinar matahari secara alami. Mereka berjemur di daerah Selatan Eropa yang memiliki lebih banyak sinar matahari.
Mereka tetap melindungi para sukarelawan dengan tabir surya untuk mencegah terjadinya efek kulit terbakar. Hasilnya, tekanan darah mereka berkurang hingga 5 poin dan terjadi dalam waktu setengah jam setelah berjemur.
NBC NEWS | CHETA NILAWATY
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.