Qalbinur Nawawi - Okezone
Selasa, 14 Januari 2014 14:11 wib Ilustrasi seseorang sedang merokok dengan elektronik, (Foto: gstatic)
E-CIGARETTE atau rokok elektronik, sudah menjadi tren baru bagi penyuka rokok. Dan digembar-gemborkan jadi alternatif dari rokok biasa karena lebih minim efek buruknya. Benarkah?
Menurut Dr. Manny Alvarez Ketua Departemen Obstetri dan Ginekologi dan Ilmu Reproduksi di Hackensack University Medical Center di New Jersey, rokok elektronik tak menjadi pengganti yang baik untuk rokok nyata, karena masih mengandung nikotin yang masih sangat adiktif.
Banyak ahli dan penelitian sudah menekankan perlu dilakukan penelitian lebih lanjut sebelum rokok elektronik bisa dianggap sebagai alternatif 'aman' untuk pecandu rokok. Bahkan, di kota New York, baru-baru ini melarang rokok elektronik di restoran, taman kota, bar dan tempat-tempat lain dimana merokok dengan rokok biasa dilarang.
"Jenny McCarthy dan Julia Louis-Dreyfus, merupakan bintang hollywood yang dikenal suka mempromosikan rokok elektronik. Dan saya tahu bintang Hollywood selalu ingin mempromosikan gaya hidup sehat dengan produk kesehatan yang berbeda-beda. Tapi mempromosikan rokok elektronik agar terlihat keren atau trendi adalah contoh yang buruk," katanya, sebagaimana dilansir Foxnews.
Hal itu dikarenakan banyak anak muda yang mudah terpengaruh saat muncul kebiasaan baru, dan termasuk di dalamnya merokok. Sebagai artis yang selalu disorot publik, harusnya mereka bisa memertahankan tanggung jawab sosialnya dan berhenti mempromosikan produk yang berbahaya untuk masyarakat umum.
(ind)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.