BANJIR yang menerjang wilayah Jakarta dan sekitarnya menjadi ancaman tersendiri bagi masyarakat. Tidak hanya menyoal genangan air yang menenggelamkan pemukiman tapi juga ancaman gangguan kesehatan yang tak boleh disepelekan.
Khususnya selepas banjir, berbagai kasus penyakit jumlahnya meningkat pesat. Masyarakat perlu mewaspadainya karena penyakit-penyakit ini berpotensi menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB).
Dr.dr. H. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH,MMB, FINASIM, FACP dari Departemen Ilmu Panyakit Dalam FKUI-RSCM dan juga Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Jakarta Raya (PAPDI JAYA) mengatakan secara umum peningkatan kasus penyakit ini didasarkan pada penyebaran 3 kelompok penyakit. Dalam rilis yang diterima Okezone, Minggu (19/1/2014) penyebaran penyakit itu bisa melalui makanan dan minuman, penyebaran melalui nyamuk dan penyebaran melalui tikus.
Berbagai penyakit dapat ditimbulkan tiga kelompok penyakit tersebut antara lain:
1. Penyakit yang ditularkan makanan dan minuman penyebaran secara Fecal Oral : Infeksi kolera, disentri, rotavirus serta demam typhus. Pasien dengan infeksi usus bisa datang dengan diare, muntah berak, mules saat BAB dan BAB ada darah. Diare juga menjadi KLB pada banjir Jakarta tahun 2007.
2. Penyakit yang ditularkan oleh Nyamuk (penyakit disebarkan melalui vektor penyakit ) : penyakit yang dibawa oleh vektor penyakit, misalnya Dengue Hemorrhagic Fever(DHF) yang dibawa melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.
Pada banjir besar tahun 2007, Jakarta pernah mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit DHF, pada saat itu kita mengetahui Jakarta lumpuh akibat akibat genangan air terjadi pada lebih setengah wilayah Jakarta.
3. Penyakit yang ditularkan melalui tikus. Penyakit yang ditularkan melalui hewan dari ordo Rodentia, yaitu tikus merupakan penyakit yang juga sering didapat saat pascabanjir. Salah satu jenis rodent borne disease yang dapat timbul pada bencana banjir adalah Leptospirosis yang dibawa melalui kencing dan kotoran tikus dalam genangan banjir. Apabila kita mengalami luka terbuka pada tangan atau kaki atau mukosa mulut, maka air yang sudah tercemar dengan kotoran tikus yang sudah mengandung leptospirosis akan menularkan kita.
Pasien dengan leptospirosis datang dengan keluhan demam tinggi mendadak, sakit kepala, mual muntah, lemas, nyeri otot terutuma otot betis, mata merah dan timbul kuning pada mata dan kulit. BAK berubah seperti air teh. Sekilas, pasien ini seperti pasien dengan infeksi hepatitis virus.
Penyakit leptospirosis sangat berbahaya jika penyakit berlanjut dengan berbagai komplikasi antara lain terjadi kerusakan ginjal, peradangan pankreas, liver, paru dan otak.
(tty)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.