Pages

Minggu, 17 November 2013

Tempo.co News Site
daily news from tempo.co 
Book your hotel early for a discount!

You can reap the rewards with great discounts at participating Pullman, M Gallery, Grand Mercure, Novotel, Mercure, ibis and Formule 1 hotels.
From our sponsors
Mitos tentang Berat Badan
Nov 17th 2013, 03:58

Berita Terkait

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak teori diyakini punya kaitan dengan penurunan --dan juga kenaikan-- berat badan. Ada yang meyakini, meski makan dalam porsi besar asal diimbangi olah raga, maka apa yang dikonsumsi tak akan mengendap jadi lemak.

Ada pula yang menganjurkan pembatasan jumlah asupan makanan jika tak ingin badan kian melar. Namun, tak semua teori itu benar. Berikut lima mitos dalam soal berat badan, seperti dirangkum situs fitnea.com:

Mitos #1 Gemuk berarti tak sehat

Apakah Anda mulai gusar dengan kondisi kesehatan Anda setelah berat badan Anda naik satu atau dua kilogram dibandingkan dua bulan lalu? Jangan terlalu berat menghukum diri sendiri. Gemuk dan sehat tak selalu saling berhubungan. Ada beberapa orang gemuk yang sehat dan orang kurus yang tidak sehat atau sebaliknya. Yang penting, Anda menerapkan pola hidup sehat.

Mitos # 2 Makanan pedas meningkatkan metabolisme

Jangan sepenuhnya percaya. Makanan pedas tidak benar-benar meningkatkan metabolisme tubuh. Ini bukan untuk mengatakan bahwa makan yang baik tak meningkatkan metabolisme dan menjadikan tubuh sehat. Diet seimbang dengan banyak protein dan dibarengi dengan olahraga akan membuat metabolisme tubuh terjaga.

Mitos # 3 Makan 3.000 kalori menghasilkan 0,45 kg lemak

Ahli gizi telah lama meyakini bahwa 3.000 kalori sama dengan 1 pon --setara 0,45 kilogram-- lemak tubuh. Jadi, dalam rangka menurunkan satu pon lemak dalam satu minggu, Anda perlu mengurangi 400 kalori per hari. Lalu, jika melakukan itu selama 1 tahun, berat badan Anda akan turun lebih dari 40 kilogram. Kedengaran menggiurkan, bukan? Namun faktanya tak sesederhana itu. Pertama, tubuh manusia didesain untuk melindungi diri terhadap kelaparan. Kedua, berat badan secara alamiah sangat fluktuatif, menyesuaikan jumlah air yang dikonsumsi, hormon, siklus menstruasi, dan lainnya.

Mitos # 4 Berat badan tak akan naik jika rutin berolahraga

Satu hal yang diyakini: Boleh makan satu loyang cake cokelat asal dibarengi dengan olahraga. Benarkah? Tentu saja tidak! Jika Anda bukan seorang atlet profesional atau pelatih, Anda tidak akan membakar kalori yang cukup untuk "membakar" semua cake itu dalam satu kesempatan. Jadi, Anda tidak bisa hanya mengandalkan olahraga semata untuk menurunkan berat badan Anda.

Mitos # 5 Lemak adalah lemak, selalu buruk jika tertimbun di tubuh

Orang yang memiliki timbunan lemak di sekitar bagian tengah tubuh mereka punya risiko lebih besar terkena penyakit daripada mereka yang menimbun lemak di pinggul, bokong, atau paha. Lemak di  perut pada pria dikaitkan dengan risiko besar mengalami disfungsi ereksi, penyakit Alzheimer, dan diabetes. Namun, timbunan lemak, di manapun, buruk untuk kesehatan jangka panjang. Oleh sebab itu, jagalah pola hidup sehat, makan makanan yang bergizi dan secukupnya, serta teruslah berolahraga.

FITNEA | TRIP B

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. FiveFilters.org recommends: March Against Mainstream Media (More info).

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions