Pages

Jumat, 24 Januari 2014

Liputan6 - RSS 0.92
Liputan6.com merupakan situs berita aktual, tajam, terpercaya yang dimiliki SCTV 
Shop Tervis tumblers.

Create a one of a kind personalized gift. It's fun and easy to design!
From our sponsors
Bagi Wanita, Mengejar Karir Tidak Melawan Kodrat
Jan 24th 2014, 13:35

Posted: 24/01/2014 19:30

Bagi Wanita, Mengejar Karir Tidak Melawan Kodrat

Liputan6.com, Jakarta : Bila ada yang mencibir mengejar karir bisa menjadikan wanita lupa pada kodratnya, aktivitas wanita, Nursyahbani Katjasungkana dan BJD Gayatri menyebutkan pikiran itu salah.

Berita Terkait

"Mengejar karir itu merupakan hak wanita juga. Dalam pekerjaan, wanita dan pria sama saja. Jadi wanita itu tidak melupakan kodrat. Kalau ada yang berpikir itu emansipasi berlebihan berarti itu sudah mengadili seorang wanita dan itu adalah tindakan yang salah," kata Gayatri, Jumat (24/1/2014).

Gayatri menambahkan, seseorang yang berpikir seperti itu perlu mendapatkan pengetahuan yang lebih dalam tentang emansipasi dan kodrat.

"Mereka yang berpikir seperti itu perlu diberitahu tentang arti sebenarnya emansipasi dan kodrat. Jangan bilang dulu wanita karir melupakan kodrat. Kodrat wanita yang tidak dimiliki laki-laki seperti mengandung, melahirkan dan menyusui. Kalau persoalan aktivitas, wanita dan pria sama," kata Gayatri.

Menurut Nursyahbani Katjasungkana, wanita yang mengejar karir membuktikan bahwa wanita telah mengalami kemajuan dan mendapatkan hak yang sama dengan pria. "Masalah karir, perempuan dan wanita itu sama, ini bukan emansipasi yang berlebihan," katanya.

Ketua II Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB), Ratna Djoko Suyanto mengatakan wanita sekarang lebih terbuka dan pintar mengatur waktu serta tidak pernah melupakan kodrat wanita. "Sudah banyak wanita sekarang yang mandiri walaupun mengejar karir tapi urusan rumah tangga mereka tidak pernah lupa. Wanita sekarang sudah pintar mengatur waktu," kata Ratna.

Ratna juga menambahkan, bila ada perceraian karena karir pria lebih rendah dari wanita, jangan salahkan wanita dulu.

"Mungkin harus ada yang diubah pola pikirnya. Keharmonisan keluarga itu terbentuk dari rasa saling percaya dan cinta. Kebahagiaan dan ketulusan dari hati dapat membuat pasangan tampil harmonis, komunikasi yang terpenting," katanya.

(Mia/Abd)

Berita Rekomendasi

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions