Pages

Selasa, 28 Januari 2014

health.detik
Detik.com sindikasi 
Compare Hotels

Find great prices for amazing hotels wherever your next destination may be. It's simple to search 100+ sites at once!
From our sponsors
Ini Alasannya Berat Badan Ibu Harus Naik Saat Hamil
Jan 28th 2014, 10:06

Jakarta, Tidak sedikit wanita yang khawatir tubuhnya terlalu gemuk saat hamil. Alasannya, karena takut susah menurunkan berat badan setelah melahirkan. Padahal berat badan naik adalah hal yang wajar di masa kehamilan. Mengapa demikian?

"Hal yang penting saat hamil adalah pertambahan berat badan. Kalau ibu hamil berat badannya tidak naik malah harus waspada. Di trimester 3 berat badan naik kurang dari 10 kg, itu juga harus waspada," jelas dr Widjaja Lukito, SpGK, PhD, staf pengajar di Program Pasca Sarjana Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Hal ini disampaikannya dalam acara Nutritalk 'Kesehatan Ibu Hamil: Membangun Landasan Bagi Kesehatan Masa Depan', di Kembang Goela, Plaza Sentral, Jl Jend. Sudirman, Jakarta, Selasa (28/1/2014).

dr Widjaja menjelaskan ada berbagai alasan mengapa berat badan ibu harus naik selama masa kehamilan, yaitu:

1. Untuk penyimpanan lemak (maternal fat) yang akan menjadi makanan paling bagus untuk bayi (berat badan naik sekitar 3,1 kg).
2. Karena pembesaran rahim dan persiapan menyusui (berat badan naik 1,8 kg).
3. Karena pertambahan darah (berat badan naik 1,3-1,8 kg)
4. Adanya pertumbuhan janin (berat badan naik sekitar 3,1 kg).
5. Adanya plasenta, air ketuban dan cairan lainnya (berat badan naik sekitar 3,6 kg).

"Bila sebelum hamil berat badan ibu normal, peningkatan berat badan selama kehamilan rata-rata 12 kg (hingga trimester 3)," tambah dr Widjaja.

Kurangnya berat badan ibu selama kehamilan, menurut dr Widjaja bisa mengidentifikasikan adanya kekurangan gizi atau malnutrisi yang dapat berakibat buruk pada pertumbuhan dan perkembangan janin di dalam rahim. Kekurangan gizi pada ibu hamil bisa menyebabkan bayi lahir dengan berat badan rendah (kurang dari 2500 gram) atau lahir secara prematur.

"Maka setiap kontrol ke dokter jangan lupa tanyakan apakah kenaikan berat badan ibu sesuai atau tidak," tegas dr Widjaja.

(mer/vit)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

Media files:
170733_hamiltimbangants.jpg (image/jpg, 0 MB)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions