Pages

Rabu, 02 April 2014

Sindikasi health.okezone.com
Berita-berita Okezone pada kanal Health 
Thousands of Free eBooks

BookBub brings you free & bargain national bestselling eBooks in the genres of your choice! Sign up now & join 1.5 million happy readers.
From our sponsors
Amankah Minum-Minuman Berkarbonasi?
Apr 2nd 2014, 11:40

SIAPA yang tidak pernah minum-minuman berkarbonasi atau bersoda? Pasti semua pernah merasakan nikmat dan segarnya minuman berkarbonasi, terlebih ketika cuaca panas. Tetapi, apakah minum-minuman berkarbonasi aman bagi kesehatan?

 
Menurut dosen dan peneliti di Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, FATETA, IPB, Prof. Dr. Made Astawan karbonasi merupakan proses dari karbondioksida (CO2) yang dimasukkan dalam cairan dengan tekanan tinggi, sehingga menghasilkan gelembung dalam minuman dengan citra rasa menggigit atau "krenyes".
 
Lebih lanjut, Prof. Made menjelaskan bahwa karbondioksida yang digunakan pada proses karbonasi pada dasarnya sama dengan gas alam yang kita keluarkan saat bernapas dan dihirup oleh tanaman saat proses respirasi. Menurutnya, penggunaan CO2 dalam minuman telah dimulai sejak abad ke-18 di Inggris, metode ini kemudian diaplikasikan oleh para produsen minuman ringan berperisa untuk menciptakan sensasi sparkle dan segar.
 
"Karbondioksida merupakan bahan yang aman digunakan pada produk minuman. Hasil kajian JECFA (Join Expert Commitee on Food Additives) menetapkan bahwa ADI (Acceptable Daily Intake) untuk CO2 adalah 'not specified'. Ini menunjukkan tidak adanya kekhawatiran risiko mengenai penambahan CO2 dalam minuman," jelasnya pada diskusi media bertajuk "Kupas Fakta Tentang Karbonasi Dalam Minuman" di Restoran Kembang Goela, Semanggi, Jakarta, Rabu (2/4/2014).
 
Lebih lanjut, Prof. Made mengatakan bahwa minuman bersoda akan tetap "menggigit" selama kemasannya belum dibuka. Namun saat tertelan sebagian besar karbonasi dalam minuman bersoda sebenarnya tidak sampai di lambung, karena sebagian besar gas telah menguap ketika kemasan dibuka.
 
"Gelembung yang tersisa dalam minuman akan segera diserap melalui dinding saluran pencernaan. Jumlah yang diserap tubuh pun relatif kecil dibandingkan jumlah karbondioksida yang dihasilkan tubuh kita secara alami, yaitu saat metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak menjadi energi," jelas Prof. Made.
 
Selain itu, Prof. Made mengatakan bahwa badan POM menetapkan bahwa CO2 merupakan bahan pengkarbonasi yang juga dizinkan penggunaannya pada produk pangan, yaitu untuk membentuk karbonasi pada produk makanan dan minuman.
(tty)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions