Jakarta, Di Indonesia saat ini, masih ada sejumlah bayi dan balita yang terinfeksi HIV/AIDS. Tentunya hal ini sangat menyedihkan, mengingat penularan HIV/AIDS ke bayi dan balita adalah sebuah kondisi yang tidak seharusnya terjadi.
Menteri Kesehatan RI dr. Nafsiah Mboi, SpA, MPH, mengungkapkan bahwa di samping penggunaan kondom sebagai upaya pencegahan penularan HIV/AIDS, masih ada cara lain yang bisa dilakukan untuk mencegah hal tersebut, yaitu dengan cara melakukan tes HIV/AIDS pada ibu hamil. Sayangnya, Nafsiah menilai ada rasa enggan dan takut pada ibu hamil untuk melakukan tes tersebut.
"Masih banyak ibu hamil yang enggan untuk melakukan tes HIV. Hal ini dikarenakan mereka takut hasilnya positif," papar Nafsiah saat ditemui pada Press Conference terkait HIV/AIDS pada Wanita yang diadakan di Kantor Kementerian Kesehatan RI, Jl. HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, dan ditulis pada Jumat (25/4/2014).
Nafsiah menjelaskan bahwa ketakutan akan hasil yang didapat nantinya terjadi karena dianggap akan memunculkan pandangan buruk dari berbagai pihak terhadap ibu tersebut, khususnya pandangan dari sang suami.
"Mereka (para ibu) takut dinilai macam-macam sama suami jika hasilnya positif. Padahal mereka tidak tahu saja kalau penularannya itu berasal dari suaminya," terang Nafsiah menyorot malasnya penggunaan kondom pada pria yang sudah terinfeksi HIV/AIDS ketika melakukan hubungan seks dengan sang istri.
Tidak hanya itu, Nafsiah juga menilai keengganan para petugas medis di beberapa wilayah untuk menawarkan dan menjelaskan tes HIV/AIDS kepada ibu-ibu yang sedang mengandung menjadi salah satu penyebab ibu-ibu tidak tahu dan tidak mau untuk melakukan tes.
Berdasarkan data laporan Kementerian Kesehatan RI, pada tahun 2013 terdapat 759 bayi dan balita yang positif terkena HIV/AIDS. Jumlah tersebut meningkat dibanding tahun 2012, di mana saat itu jumlahnya adalah 649.
(vit/vit)