Jakarta, Perlahan tapi pasti, pengendalian malaria di Indonesia menunjukkan hasil yang amat membanggakan. Tercatat hingga tahun 2014, ada lebih dari 200 kabupaten/kota di Indonesia telah bebas dari malaria.
Hari ini Menteri Kesehatan dr Nafsiah Mboi, Sp.A., MPH menyerahkan Sertifikat Eliminasi Malaria kepada 212 bupati/walikota dari daerah yang telah memasuki tahap Eliminasi Malaria di Hotel Sahid Jakarta. Penyerahan dilakukan dalam rangkaian Hari Malaria Sedunia yang diperingati setiap tanggal 25 April.
"Saya minta komitmen segenap gubernur dan bupati/walikota di ke-5 provinsi (Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, dan Nusa Tenggara Timur) untuk mendukung suksesnya upaya percepatan ini. Baik dengan mengalokasikan anggaran dalam jumlah yang cukup untuk mendukung kegiatan operasional, termasuk biaya transportasi, maupun dengan memberikan dukungan lain yang diperlukan," jelas Menkes, dalam keterangan tertulis yang diterima detikHealth, Sabtu (26/4/2014).
Kepada kabupaten/kota yang belum mencapai tahap eliminasi, Menkes meminta agar terus bekerja keras dan berusaha sungguh-sungguh dengan mengambil teladan dari kabupaten atau kota yang sudah bebas malaria.
Eliminasi malaria merupakan komitmen global yang disepakati pada Sidang Majelis Kesehatan Sedunia atau World Health Assembly tahun 2007. Sesuai instruksi Presiden Susilo Bambang Yudoyono pada Peringatan Hari Malaria Sedunia tahun 2007, eliminasi malaria akan dicapai di Indonesia secara bertahap mulai tahun 2010 dan selambat-lambatnya tahun 2030 seluruh wilayah Indonesia sudah bebas malaria.
Sepanjang satu dasa warsa terakhir ini, lebih dari 80 persen jumlah kasus malaria berasal dari 5 provinsi kawasan Timur Indonesia, yaitu provinsi Papua, Papua Barat, NTT, Maluku, dan Maluku Utara. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya sungguh-sungguh untuk mempercepat penurunan angka kesakitan malaria atau annual parasite incidence di 5 provinsi tersebut.
Upaya percepatan dilakukan dengan melanjutkan pengendalian palaria yang diperkuat dengan penemuan dan pengobatan malaria secara aktif; pembagian kelambu berinsektisida kepada seluruh penduduk di kabupaten/kota yang endemis tinggi; dan penyemprotan dinding rumah pada KLB malaria dan di luar KLB malaria di kabupaten/kota yang endemis tinggi. Next
(
mer/vit)