Liputan6.com, Jakarta Muhammad Nafi, bayi berwajah dua akhirnya diterbangkan ke Jakarta, Senin (14/4/2014). Bayi malang ini akan menjalani operasi pengangkatan tumor di wajahnya di rumah sakit Harapan Bunda Jakarta. Muhammad Nafi, bayi berusia 24 hari ini divonis terserang tumor ganas di wajah kanannya saat dilahirkan. Kondisi ekonomi keduaorangtuanya yang kurang mampu, menyebabkan bayi malang ini dirawat seadanya.
Senyum sumringah terpancar dari wajah Mailani, ibu kandung Muhammad Napi. Sambil mengendong Muhammad Nafi dalam balutan kain, Mailani dan Buasin suaminya ramah meyambut kedatangan wartawan yang hendak meliput keberangkatan Muhammad Nafi ke Jakarta melalui Bandara Supadio Pontianak. Buasin sendiri mengendong anak pertamanya Rohmaton yang berusia 2 tahun.
"Ada takut, ada senang juga. Rasanya deg-degan. Takut kalau pulang hanya bawa nama, senangnya supaya Muhammad Nafi segera dioperasi," tutur Ibu Muhammad Nafi, Mailani.
Muhammad Nafi, bayi yang memiliki kepala berbentuk hati ini akan menjalani operasi pengangkatan tumor ganas yang telah diderita muhammad napi sejak dilahirkan dari rahim ibunya.
Sejak diberitakan, kondisi Muhammad Nafi ini mengundang simpati berbagai kalangan. Sejumlah pihak bersedia mengulurkan bantuan pengobatan Muhammad Nafi hingga sembuh. Namun tidak sediikit pula yang memanfaatkan keadaan ini.
Sehari sebelum keberangkatan, mailani mengaku didatangi seseorang pria yang mengaku dokter spesialis saraf yang bersedia melakukan operasi terhadap Muhammad Nafi. Bahkan pria ini sempat menyakinkan kedua orangtua Muhammad Nafi, bahwa dirinya diutus langsung Bupati Ketapang.
Namun karena kurang percaya dan tidak yakin dengan tawaran bantuan oleh pria misterius ini, Buasin dan Mailani akhirnya enggan menanggapi tawaran pria ini.
Mailani dan buasin bertekad tetap akan membawa Muhammad Nafi ke Jakarta meski keadaan ekonomi mereka kurang mampu.
"Ada kemarin sore seorang dokter datang ke rumah dan mengatakan bersedia mengobati anak saya. Tapi saya tak mau," ucapnya.
Muhammad Nafi, bayi kedua pasangan buasin dan wailani ini lahir dalam kondisi wajah yang mengalami pembengkakan. Dengan cepat benjolan besar dibawah ini semakin membesar sehingga membuat wajah bayi seolah memiliki dua wajah dan kepala berbentuk hati.
Perjuangan pasutri ini menginginkan kesembuhan anaknya tak semudah membalikan telapak tangan. Berbagai ujian mereka tempuh dari kurangnya biaya pengobatan karena keadaan ekonomi keluarga yang tak mampu, hingga harus keluar dari rumah sakit akibat mendapat pelayanan kesehatan yang kurang menyenangkan.
Kini pasutri ini tengah merajut asa, berharap Muhammad Nafi menjadi anak yang tumbuh seperti anak lainnya. (Raden AMP).
(Abd)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.