Pages

Jumat, 21 Februari 2014

Sindikasi lifestyle.okezone.com
Berita-berita Okezone pada kanal Lifestyle 
#1 Web Template Generator

Use Artisteer automated web designer to create beautiful web designs in minutes. No technical skills required.
From our sponsors
Ayah Ayu Ting Ting Tidak Bisa Gantikan Peran Enji
Feb 20th 2014, 17:43

Jum'at, 21 Februari 2014 - 00:43 wib | Renny Sundayani - Okezone

Ayu Ting Ting (Foto:Okezone)Ayu Ting Ting (Foto:Okezone) HINGGA saat ini, Ayu Ting Ting ogah buka-bukaan terkait anaknya dari hasil pernikahan dengan Henry Baskoro Hendarso (Enji). Pelantun lagu "Minyak Wangi" ini memilih bungkam jika ditanya perihal anak satu-satunya, Bilqis Khumairah Razak.  
Ayu Ting Ting juga melarang Enji sebagai ayah kandung Bilqis untuk menemuinya. Bahkan, Ayu tega tidak mencantumkan nama Enji pada anak perempuannya. Malah, penyanyi dangdut ini memberikan nama belakang ayahnya kepada sang putri yang masih tiga bulan.
 
Tak hanya menyimpan rapat-rapat mengenai anaknya, Ayu juga selalu merahasiakan nama, tempat, dan tanggal lahir anaknya. Lantas, bagaimana perkembangan anak Ayu Ting Ting setelah perceraian orangtuanya? Apakah ayah Ayu Ting Ting bisa menggantikan peran Enji?
 
Menurut Psikolog Roslina Verauli Psi, seorang anak yang dipisahkan dengan ayah biologisnya sejak kecil akan bepengaruh terhadap perkembangan si anak nantinya. Karena seorang ibu dan ayah memiliki peran yang sangat penting bagi perkembangan si anak.
 
"Setiap anak memiliki hak untuk memahami keluarganya, riwayat keluarganya, asal usul si anak. Itu hak setiap anak untuk mengetahui asal usul keluarganya," jelas Roslina Verauli ketika dihubungi Okezone, Kamis, 20 Februari 2014.
 
Menurutnya, ibu memiliki peran yang berbeda dengan si ayah. Misalnya, ibu mengajarkan perbedaan kelamin antara wanita dan pria. Sementara, peran ayah adalah memahami bahwa ini tampilan pria seperti ini.
 
"Kalau seorang ibu biasanya mengajarkan kasih sayang, bagaimana membangun suatu emosional dan sentuhan, sedangkan ayah biasanya mengajarkan bermain secara aktif, belajar mencapai sesuatu, improvisasi, belajar  achievement dan kompetisi," tambahnya.
 
Menurutnya, peran ayah sebenarnya bisa mendukung prestasi si anak di sekolah nantinya. Jadi, sulit rasanya peran ayah digantikan seperti paman dan kakeknya.
 
"Fungsi berubah ketika peran ayah digantikan peran om atau kakeknya, itu sangat sukar," pungkasnya.
 
(tty)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions