Jakarta, Bau badan bisa dialami siapa saja. Sayang, terkadang si pemilik bau badan malah kurang menyadari masalahnya meskipun orang-orang di sekeliling merasa terganggu. Ada pula yang menyebut orang tua memiliki bau badan yang lebih ketimbang orang-orang yang lebih muda. Benarkah demikian?
Dikutip dari Fox News, Rabu (5/2/2014), menurut sebuah studi yang dilakukan peneliti di Jepang dan diterbitkan dalam Journal of Investigative Dermatology, ada substansi dalam bau badan manusia yang disebut 2-Nonenal. Nah, substansi ini cenderung meningkat seiring dengan bertambahnya usia.
Dalam penelitian itu, orang-orang yang berusia 26 hingga 75 tahun dilibatkan oleh para peneliti. Dari penelitian, peneliti menemukan 2-Nonenal yang mana baunya semacam bau berminyak yang tidak enak hanya terdeteksi pada peserta yang berusia 40 tahun lebih.
Peneliti menyebut hal-hal yang menyebabkan bau badan (BB) umumnya adalah bakteri yang bercampur dengan keringat. Keringat sendiri sebenarnya tidak berbau, namun aktivitas bakteri ini yang membuat bau badan muncul seiring dengan munculnya keringat.
Tubuh mengeluarkan keringat adalah wajar. Keringat malahan penting untuk membantu mempertahankan suhu tubuh, menghidrasi kulit, dan menyeimbangkan cairan tubuh. Untuk diketahui, ada dua jenis kelenjar keringat yakni kelenjar ekrin dan kelenjar apokrin. Kelenjar ekrin terletak di sebagian besar tubuh. Sedangkan kelenjar apokrin berkembang di bagian tubuh yang berbulu.
Kelenjar ekrin mengeluarkan keringat yang terutama terdiri dari air dan garam. Sedangkan kelenjar apokrin mengeluarkan keringat yang mengandung lemak. Bakteri yang 'bermain-main' di kelenjar apokrin adalah yang biasanya menyebabkan bau.
Untuk mengatasi bau badan, produk over-the-counter (OTC) antiperspiran dan deodoran adalah 'obat' yang efektif untuk mengatasi bau badan.
Antiperspiran mengandung senyawa berbasis aluminium yang memblokir pori-pori keringat untuk sementara. Sementara deodoran memiliki khasiat menghilangkan bau tapi tidak menghilangkan keringat.
Deodoran biasanya berbasis alkohol dan mengubah asam di kulit sehingga tidak mengundang pertumbuhan dan aktivitas bakteri. Deodoran pun seringkali mengandung wewangian yang berguna untuk menutupi bau.
Berikut ini beberapa cara untuk menghilangkan bau badan yang bisa dilakukan:
1. Mandi setiap hari untuk mengurangi bakteri di kulit.
2. Keringkan kaki setelah mandi. Sebab mikroorganisme menyukai kelembaban di antara jari-jari kaki.
3. Memakai pakaian, khususnya kaus kaki, yang terbuat dari katun atau wol. Hindari pakaian yang terbuat dari bahan sintetis. Gantilah kaus kaki setidaknya sekali dalam sehari.
4. Pakai sepatu yang terbuat dari kulit. Bahan material alami akan membuat kaki Anda tetap kering lantaran sepatu tersebut membuatnya bisa 'bernapas'. Sesekali bukalah sepatu Anda sehingga jika lembab oleh keringat, bisa cepat kering kembali. Ada bagusnya juga kadang-kadang Anda membiarkan kaki telanjang tanpa alas.
5. Gunakan antiperspiran di malam hari.
6. Lakukan teknik relaksasi seperti yoga atau meditas. Kegiatan ini bisa mengontrol stres dan melancarkan keringat.
7. Mengubah asupan makanan. Jika makanan atau minuman menyebabkan keringat Anda bau, maka pertimbangkanlah untuk menghindari atau membatasinya. Bawang putih dan bawang yang memiliki bau kuat umumnya memicu bau keringat.
(vit/up)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.