Pages

Jumat, 30 Mei 2014

Sindikasi health.okezone.com
Berita-berita Okezone pada kanal Health 
Book your hotel early for a discount!

You can reap the rewards with great discounts at participating Pullman, M Gallery, Grand Mercure, Novotel, Mercure, ibis and Formule 1 hotels.
From our sponsors
Dampak Diabetes pun Menjalar ke Otak
May 30th 2014, 11:39

DIABETES memiliki dampak secara menyeluruh pada tubuh. Tak terkecuali pada otak. Berdasarkan studi, penderita diabetes tipe 2 secara perlahan akan mengalami komplikasi pada otak.
 
Berikut ulasan lengkapnya, sebagaimana dilansir CNN.


Stroke
 
Hingga saat ini, para peneliti belum yakin betul penyebab diabetes tipe 2 bisa berdampak ke otak. Namun diyakini, masih ada faktor lain yang memengaruhinya.
 
"Gula darah yang tinggi juga bisa memengaruhi sel saraf dan pendukungnya," kata Alan Jacobson, M.D., salah seorang profesor psikiater di Harvard Medical School.
 
Diabetes tipe 2 juga bisa menuntun pada kerusakan pembuluh darah sehingga menyebabkan stroke. Pasalnya, ada pengurangan oksigen dalam otak.
 
"Hal ini juga bisa menuntun kerusakan pada pembuluh darah baik besar ataupun kecil," imbuhnya,


Alzheimer
 
Diabetes tipe 2 juga dikaitkan dengan penyakit alzheimer. Dari penelitian di Swedia, peningkatan risiko alzheimer bisa terjadi pada mereka yang menderita diabetes di usia menengah. Namun, efek tersebut memang tidak sebesar para penderita yang berusia 65 tahun.
 
"Ini seperti semakin lama Anda menderita diabetes, maka semakin besar risiko terhadap alzheimer," kata Margaret Gatz, Ph.D., profesor psikologi University of Southern California.


Kemampuan berpikir
 
Diabetes tipe 2 juga berpengaruh pada kemampuan berpikir. Salah satu studi melihat bahwa kemampuan untuk berpikir penderita diabetes, baik yang usia menengah ataupun lebih tua, akan menjadi sulit. Hasil ini merujuk pada melambatnya fungsi neurocognitive.
 
"Ini adalah komponen besar dari kesehatan kognitif dan fungsi eksekutif," kata Roger Dixon, Ph.D., profesor psikologi di University of Alberta.


Neurocognitive tersebut sebenarnya merujuk pada seberapa cepat Anda merespon situasi. Sementara, fungsi eksekutif merujuk pada perencanaan, kontrol, dan pengendalian aktivitas mental. Namun, imbuh Dr Dixon, semua kerusakan tersebut bisa dicegah apabila penderita tetap menjalani pengobatan dan mengubah gaya hidup.
(fik)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions