TEMPO.CO, Jakarta - Masih sedikit di antara masyarakat yang mengenal jenis-jenis sakit kepala. Padahal setiap jenis sakit kepala memiliki gejala yang berbeda-beda. Jika sering mengalami sakit kepala di satu sisi yang disertai mata berair dan hidung tersumbat, bisa jadi Anda mengalami sakit kepala klaster.
Berbeda dengan migrain, sakit kepala klaster atau cluster terjadi secara teratur dengan rentang satu minggu hingga 1 tahun, tapi paling tidak terjadi satu bulan sekali. Sakit kepala klaster lebih banyak menyerang pria ketimbang wanita.
Hingga saat ini, para ilmuwan belum menemukan persisnya penyebab sakit kepala ini. Namun, mereka menduga penyakit ini bisa diturunkan dari generasi sebelumnya. Gangguan pada otak di bagian hipotalamus diperkirakan juga bisa jadi penyebabnya.
Kemunculan sakit kepala klaster ini dimulai dengan sakit yang amat sangat pada kepala, khususnya area mata, yang menyerang secara tiba-tiba. Menurut pengakuan sejumlah pasien, sakitnya menyerupai rasa terbakar atau tertusuk.
Umumnya sakit kepala klaster akan menyerang dua hingga tiga jam setelah Anda tertidur, tapi tak menutup kemungkinan juga menyerang saat Anda terjaga. Sakit kepala ini akan berlangsung selama lima hingga 10 menit, bahkan lebih parahnya lagi antara 30 menit hingga 2 jam.
RINDU P HESTYA | THE NEW YORK TIMES
Berita Lain:
Berolahraga untuk Si Gemuk atau Si Kurus
Sindrom Supermom, Ketika Ibu Harus Sempurna
Pemenang Indonesia Fashion Design Competition 2014
Begini Cara Deteksi Kanker Semudah Tes Kehamilan
Solusi Hentikan Gangguan Makan Larut Malam
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.