Pages

Kamis, 26 September 2013

Tempo.co News Site
daily news from tempo.co 
Pay Off Debt Faster

Tackle your debt and protect your credit with our free online tools.
From our sponsors
Menkes Kaget Angka Kematian Ibu Bayi Masih Tinggi
Sep 26th 2013, 08:05

Berita Terkait

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi prihatin pada  tingginya angka kematian ibu dan bayi di Indonesia. Berdasarkan hasil Survei Demografi dan Kesehatan 2012, angka kematian ibu mencapai 359 per 100 ribu kelahiran hidup. Dalam survei yang sama lima tahun lalu, angka kematian ibu hanya 228 per 100 ribu kelahiran hidup.

"Kami sudah lakukan semua langkah, dan mobilisasi. Tiba-tiba dikagetkan angka kematian ibu yang masih tinggi. Pusing gak? Untung gak ada zamannya Menkes bunuh diri karena angka kematian tinggi,"kata Nafsiah dalam peluncuran Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Kematian Ibu di kantor Kemenkes, Kamis, 26 Septe,ber 2013.

Menurut Nafsiah, hasil SDKI 2012 akan menjadi pertimbangan besar bagi kementerian dan dinas kesehatan untuk melanjutkan program kesehatan. Namun dia meminta para dokter dan tenaga kesehatan di seluruh daerah tak hanya terpaku pada angka-angka dan presentasi.

Dokter dan tenaga kesehatan, kata Nafsiah, harus fokus pada pendekatan dan upaya preventif meningkatkan kesehatan masyarakat. Terhadap ibu hamil, tindak pencegahan dan pemantauan harus dilakukan sedini mungkin. 

"Apapun yang dikatakan survei, harus terus berfokus pada manusianya," ujarnya. "Apakah ada wanita yang meninggal karena tak mendapat layanan maksimal, dan tak mendapat penanganan saat dibutuhkan. Itulah yang harus jadi fokus."

Nafsiah mengatakan, untuk menekan tingkat kematian ibu, Kementerian Kesehatan melalui Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Kematian Ibu akan mengutamakan pembenahan kesehatan di sektor hulu. (Baca : Atasi Kematian Ibu dan Bayi, Ini Usaha Pemerintah | )

Rencana aksi ini menekankan pada peningkatan kualitas kesehatan masyarakat sejak dini mulai dari anak-anak dan remaja. Kualitas kesehatan reproduksi remaja akan menjadi fokus kemenkes melalui kerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementerian Agama.

Selain itu, Kemenkes juga akan mendorong masyarakat dan keluarga, terutama suami untuk lebih aktif mengontrol dan menjaga pasangannya yang hamil. Deteksi dini dari keluarga akan menjauhkan ibu hamil dari risiko kematian. "Suaminya, dan siapa yang menghamili itu harus dilibatkan. Come on! Jangan pernah biarkan wanita hamil dalam kesendirian," ujarnya.

Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan (BUK) Kemenkes, Akmal Taher mengatakan untuk menekan angka kematian ibu, Kemenkes akan melakukan koordinasi terpadu dengan seluruh direktorat terkait dan pemerintah daerah. Intervensi dan pendampingan akan diprioritaskan pada daerah rawan.

Saat ini berdasarkan hasil sensus kesehatan 2010, daerah yang masih tinggi tingkat kematian ibunya berada di wilayah Indonesia Timur. Untuk setiap 100 ribu kelahiran hidup di Papua angka kematian ibu mencapai 620, Papua Barat sebanyak 573 kematian, Maluku Utara 387, dan Sulawesi Tengah 379.

Akmal mengatakan, dalam rencana aksi nasional Kemenkes akan meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan pada masyarakat. Kesiapan rumah sakit dan puskesmas juga akan terus digenjot untuk memberi layanan 24 jam dan 7 hari penuh. "Di luar itu kami juga akan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk meningkatkan perhatian pada peningkatan layanan kesehatan.

IRA GUSLINA SUFA

Berita Terpopuler

Pertolongan Pertama Serangan Jantung
Aliya Rajasa Ajari Airlangga Cinta Buku
Okky: Perempuan Jangan Mudah Tergiur Harta

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters recommends:

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions