Pages

Senin, 26 Mei 2014

Sindikasi lifestyle.okezone.com
Berita-berita Okezone pada kanal Lifestyle 
Crabtree & Evelyn.

Pamper yourself and save money with value size items on sale.
From our sponsors
Mengintip Gaya Belanja Orang Seberang
May 26th 2014, 09:42

Ilustrasi belanja (Foto: voanews)Ilustrasi belanja (Foto: voanews) MASYARAKAT di luar jawa lebih senang belanja dan makan di luar rumah. Karena, pendapatan mereka lebih tinggi disbanding masyarakat Pulau Jawa.

Pertumbuhan pusat perbelanjaan diprediksi setiap tahun. Bukan hanya di banyak kota di Jawa, juga berbagi daerah luar Jawa, seperti Kalimantan, Sulawesi, Bali, Papua, dan Sumatera.

Data terbaru Nielsen Indonesia, dalam penelitiannya bertajuk "Media Consumtion Higher in Outerr Java", menjelaskan bahwa jumlah pertumbuhan pusat perbelanjaan di sejumlah kota, baik Jawa mapun luar Jawa, mengalami peningkatan tajam. Jika di Jawa meningkat 15% dari 15.693 pasar moderen pada 2011, maka menjadi 18.116 pasar pada 2012.

Sementara, di luar Jawa jumlah pasar moderen tumbuh signifikan, sebesar 28% dari 4.813 pada 2011 menjadi 6.143 pasar modern. Jumlah ini meningkat seiring dengan keinginan pasar yang juga tumbuh. Hal ini menunjukkan bahwa pembangunan pusat perbelanjaan mulai menyebar tidak hanya di kota-kota di Jawa, tapi juga banyak kota di luar Jawa.

Geliat pertumbuhan pusat perbelanjaan di luar Jawa disebabkan jumlah konsumen yang terus meningkat dan ketersediaan infrastruktur yang juga semakin lengkap. Selain itu, dipengaruhi gaya belanja konsumen yang dianggap shopaholic. Apalagi, menurut Nielsen, konsumen di luar Jawa lebih gemar berbelanja dan makan di luar rumah dibanding masyarakat yang tinggal di Jawa.

Dalam laporannya, Nielsen menyebutkan bahwa 62% konsumen di luar Jawa berbelanja di pusat perbelanjaan dan 44% menyatakan makan di restoran cepat saji dalam satu bulan terakhir. Sementara, jumlahnya di Jawa lebih rendah, hanya 42% konsumen yang berbelanja di mal dan 37% yang makan di restoran cepat saji dalam satu bulan terakhir.

Managing Director Media Nielsen Indonesia Irawati Pratignyo mengatakan, meningkatnya pola gaya hidup masyarakat di luar Jawa tidak sebanyak seperti di Jawa. Antusiasme berbelanja masyarakat luar Jawa cukup tinggi.

"Jumlah pasar modern, seperti mal, pasar swalayan, dan minimarket di luar Jawa hanya sepertiga dari yang ada di luar Jawa," kata Irawati di Jakarta, baru-baru ini.

Minat belanja yang terus meningkat pada masyarakat luar Jawa juga diakui pengamat bisnis Aditiya Jamaludin. Menurut dia, tren belanja tidak hanya tumbuh terpusat di kota-kota besar, seperti Jakarta dan Surabaya, melainkan pada sejumlah kota di luar Jawa. Bahkan, ada kecenderungan minat belanja online relatif besar dilakukan masyarakat yang tinggal di luar Jawa.

"Menurut saya, yang paling kencang justru untuk belanja online saat ini adalah Sumatera dan Kalimantan. Mereka mengerti informasi soal belanja online melalui televisi dan dari Jawa," kata mantan Head of Digital Online Marketing Lazada ini.

Konsumen tertinggi di luar Jawa, lanjut Aditiya, berasal dari kalangan perempuan. Fakta itu bisa dilihat dari kebiasaan dan banyak kelompok perempuan yang berbelanja online. Perempuan ini biasanya membeli berbagai peralatan rumah tangga, juga aneka produk fashion.

"Seiring dengan tingginya minat belanja masyarakat di luar Jawa, maka bisa diprediksi bahwa prospek belanja online di sejumlah kota di luar Jawa akan terus menjanjikan," simpulnya.

Masyarakat di luar Pulau Jawa lebih gemar belanja dibanding masyarakat Pulau Jawa. Hal ini disebabkan penghasilan dan pengeluaran rumah tangga per bulan masyakarat luar Jawa lebih tinggi. Berikut data terbaru Nielsen Indonesia, dalam penelitiannya bertajuk "Media Consumtion Higher in Outerr Java":

Rumah tangga
Rata-rata jumlah orang dalam rumah tangga di kota-kota luar Jawa (5,3 orang per rumah tangga) sedikit lebih tinggi dari kota-kota di Jawa (5 orang per rumah tangga). Ini dihitung dari jumlah penduduk di atas usia 10 tahun pada 9 kota Jawa dan luar Jawa.

Biaya hidup
Kota-kota di luar Jawa memiliki biaya hidup yang lebih tinggi, tetapi diimbangi dengan pendapatan rata-rata yang lebih tinggi dibanding Pulau Jawa.
- Jawa: rata-rata pengeluaran Rp2,4 juta/bulan sedangkan rata-rata pendapatan Rp3,3 juta/bulan
- Luar Jawa: rata-rata pengeluaran Rp2,5 juta/bulan sedangkan rata-rata pendapatan Rp3,5 juta/bulan

Tren belanja di pusat perbelanjaan (dalam 1 bulan terakhir)
Jawa 42%
Luar Jawa 62%

Mengunjungi restoran cepat saji
Jawa 37%
Luar Jawa 44% (ftr)

Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda.

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions