Jakarta, Aktivitas seksual adalah milik orang dewasa, khususnya yang telah memiliki pasangan sah, sehingga tidak seharusnya dilakukan anak-anak. Idealnya memang demikian, sayangnya terkadang di dunia ini kerap terjadi hal-hal yang tidak ideal. Misalnya saja sejumlah anak diiming-imingi uang ataupun dipaksa agar mau disodomi pelaku. Bisakah pelaku ini 'disembuhkan'?
"Paedofil bisa sembuh atau tidak itu perlu dilihat kondisinya. Kalau paedofil ini karena keadaan, mungkin karena mau menarik hati cewek susah, jadi melampiaskannya ke anak. Merasa punya power hanya di hadapan anak-anak yang lebih kecil. Kalau orang dewasa kan harus mau sama mau, sedangkan anak kecil dilihat lebih lemah. Jadi bukannya suka sama anak, tapi karena keadaan yang membuatnya berhubungan dengan orang dewasa lebih sulit," kata psikiater dr Elly Ingkriwang, SpKJ, dalam perbincangan dengan detikHealth, Senin (5/5/2014).
Menurut dr Elly, jika keadaan yang menyebabkan seseorang menjadi paedofil maka dengan terapi bisa disembuhkan. Buhan hanya pendekatan psikologis saja yang digunakan akan tetapi juga pendekatan kesehatan. Si pelaku akan diberi tahu ancaman kesehatan yang muncul akibat sering melakukan seks anal, terlebih dengan memaksakannya pada anak-anak.
Namun ada juga paedofil yang sulit disembuhkan, yakni jika kesukaan pada anak sudah menjadi 'selera'-nya. Menurut dr Elly, yang seperti ini disebut dengan kelainan jiwa. Sebab anak belum bisa memilih dan kegiatannya berpotensi menghancurkan hidup orang lain.
"Jadi paedofil bukan kelainan saja, tetapi bisa juga bisa karena pengkondisian, di mana sulit untuk mendapatkan pasangan yang sama-sama dewasa. Jika kebiasaan ini terus berlanjut dan tidak ketahuan, maka bisa saja yang bersangkutan jadi kecanduan," lanjut dr Elly.
Bagaimana dengan pelaku sodomi pada anak yang merupakan perempuan? Dijelaskan dr Elly, pelaku paedofil baik itu laki-laki maupun perempuan sebenarnya sama saja. Hanya saja pelaku perlu ditanya apakah memang memasukkan jarinya ke anus korban bisa menyebabkan dirinya terangsang. Sebab berbeda dengan pelaku sodomi laki-laki yang mana alat kelaminnya mendapat 'perlakuan', nah pada pelaku sodomi perempuan ini alat kelaminnya tidak mendapat perlakuan apapun.
"Pelaku sodomi dan paedofil perempuan memang lebih jarang," ucap dr Elly.
Laporan demi laporan kasus sodomi pada anak terus terdengar. Yang menjadi perhatian belakangan ini adalah kasus sodomi pada anak TK Jakarta International School, di mana anak yang menjadi korban tertular herpes yang diidap pelaku. Sementara itu di Sukabumi, Andri Sobari alias Emon mengaku telah menyodomi lebih dari 70 anak. Kasus Emon saat ini masih didalami polisi, karena diperkirakan jumlah korban Emon masih akan bertambah.
(vit/up)